MANAJEMEN Bandara Internasional Hang Nadim Batam menyatakan revitalisasi terminal penumpang bandara tersebut menunggu persetujuan dari Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro.
“Awalnya ada tiga usulan dari konsultan, dari tiga itu sudah menetapkan satu usulan dan dibahas tingkat Deputi BP Batam. Begitu selesai baru diajukan ke Kepala BP untuk disetujui,” kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, seperti dikutip dari Antara.
Meskipun hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai revitalisasi itu, tetapi banyak gerai di lantai dua sudah tidak diperpanjang sewa tempatnya.
“Dari kawasan x-ray (alat pemindai) lantai dua sampai ruang tunggu sudah kosong. Sekitar 22 gerai yang tidak diperpanjang kontraknya,” lanjut Suwarso di laman itu.
Berdasarkan kebutuhannya yang mendesak, salah satu yang akan direvitalisasi adalah ruang tunggu keberangkatan karena sudah tidak mampu lagi menampung jumlah calon penumpang pesawat.
Kapasitas ruang tunggu saat ini lima juta penumpang per tahun, sementara sepanjang 2016 jumlah penumpang sudah mencapai 6,1 juta orang per tahun.
“Untuk mengutamakan pelayaan pada pengguna jasa penerbangan, manajemen tidak memperpanjang lagi kontrak persewaan gerai makanan atau oleh-oleh dan sejenis,” kata Suwarso.
Jika nantinya disetujui Kepala BP Batam, kata Suwarso, ruang tunggu keberangkatan internasional yang sekarang berada di pintu 1-2, akan dipindahkan ke pintu 9 (lantai satu) yang kini masih digunakan Lion Air.
“Jadi nanti kalau disetujui lantai dua khusus untuk ruang tunggu keberangkatan domestik. Sementara internasional pindah ke lantai satu,” kata dia.
Apabila pembahasan segera selesai dan segera disetujui Kepala BP Batam, maka ditargetkan pada 1 April 2017 akan mulai dilakukan revitalisasi terminal Hang Nadim. ***