RUPIAH ditutup melemah tipis di level Rp 14.362 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Kamis (7/4) sore. Rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen dari penutupan sebelumnya di level 14.359 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp 14.359 per dolar AS atau menguat dari Rp 14.364 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Rupiah melemah bersama dengan sederet mata uang Asia, seperti dolar Singapura yang minus 0,06 persen, won Korea Selatan 0,08 persen, rupee India 0,18 persen, yuan China 0,06 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.
Di sisi lain, bath Thailand menguat 0,32 persen, yen Jepang naik 0,05 persen, peso Filipina hijau 0,04 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara, mata uang utama negara maju tampak bergerak variatif. Euro Eropa turun 0,12 persen, poundsterling Inggris naik 0,12 persen, dolar Australia melemah 0,48 persen, dolar Kanada turun 0,16 persen, dan franc Swiss naik 0,02 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS meroket mendekati level tertingginya dua tahun terakhir terhadap sekeranjang mata uang usai risalah rapat menunjukkan The Fed bersiap bergerak agresif untuk mencegah inflasi.
“Pejabat Fed mencatat bahwa satu atau lebih kenaikan 50 bps dalam kisaran target dapat sesuai pada pertemuan mendatang, yang berikutnya adalah pada Mei, terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi,” terangnya lewat rilis, Kamis (7/4).
Ibrahim memproyeksikan perdagangan besok akan dibuka fluktuatif dengan rentang pergerakan Rp 14.340-Rp 14.380 per dolar AS.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com