NILAI tukar rupiah melemah karena pasar masih menunggu kebijakan Bank Indonesia (BI) apakah akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada rapat pekan ini.
Pada perdagangan pasar spot, Senin (23/5/2022) sore ini, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.672 per dolar AS. Rupiah melemah 30 poin atau 0,20 persen dari Rp 14.642 per dolar AS pada penutupan Jumat (20/5) lalu.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.665 per dolar AS atau melemah dari Rp 14.661 per dolar AS pada Jumat kemarin.
Sedangkan mayoritas mata uang Asia tampak menguat, seperti won Korea Selatan 0,30 persen, yuan China 0,46 persen, baht Thailand 0,41 persen, ringgit Malaysia 0,04 persen, yen Jepang 0,31 persen, dan dolar Singapura 0,41 persen.
Namun, rupee India melemah 0,04 persen, peso Filipina 0,09 persen, dolar Hong Kong 0,02 persen
Hal serupa juga terjadi untuk jajaran mata uang utama negara maju, rubel Rusia yang menguat 4,38 persen, dolar Kanada 0,37 persen, dolar Australia 0,95 persen, dan euro Eropa 0,62 persen.
Kemudian, franc Swiss menguat 0,45 persen dan poundsterling Inggris 0,64 persen.
Menurut Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, melemah karena pasar melihat BI akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada rapat pekan ini sehingga gap yield AS dan Indonesia menyempit.
Ia mengatakan sentimen pasar terhadap risiko ekonomi global yang kian membaik setelah covid-19, masih menjadi faktor pendorong sehingga pelemahan rupiah tidak cukup besar.
“Meskipun pelemahannya tidak besar, mungkin karena ditopang oleh sentimen di atas dan beberapa kondisi ekonomi Indonesia yang membaik seperti surplus neraca perdagangan, pelonggaran aktivitas dan dibukanya keran ekspor CPO lagi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com


