PENUTUPAN perdagangan pasar spot pada Rabu (25/5/2022) sore, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.617 per dolar AS. Mata uang Garuda menguat 43,5 poin atau 0,3 persen dari Rp 14.661 per dolar AS pada Selasa (24/5).
Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.883 pada Rabu (25/5). Indeks saham melemah 30,63 poin atau 0,44 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.645 per dolar AS atau menguat dari Rp 14.653 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Mata uang Asia tampak bervariasi, seperti baht Thailand menguat 0,28 persen, won Korea Selatan 0,11 persen, rupee India 0,08 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.
Sedangkan beberapa melemah, seperti yen Jepang minus 0,20 persen, dolar Singapura minus 0,20 persen, yuan China minus 0,24 persen, dan peso Filipina melemah 0,05 persen. Sementara itu, dolar Hong Kong stagnan.
Di sisi lain, jajaran mata uang utama negara maju kompak melemah, seperti rubel Rusia melemah 3,48 persen, euro Eropa minus 0,62 persen, dan franc Swiss minus 0,20 persen.
Kemudian, dolar Kanada melemah 0,17 persen, dolar Australia minus 0,35 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,01 persen.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menilai bertahannya penguatan rupiah terjadi karena Bank Indonesia (BI) menerapkan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk menyerap likuiditas pasar.
“Ekspektasi pasar bahwa BI akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada rapat yang akan datang juga mungkin membantu rupiah menguat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, niat jelas Bank Sentral AS alias The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan dengan lebih agresif tahun ini membuat penguatan rupiah tidak terlalu jauh.
Selain itu, isu potensi resesi perekonomian global juga menahan rupiah menguat terlalu jauh.
Sedangkan IHSG seperti dilansir di RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp 14,8 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,92 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp143,63 miliar.
Pada penutupan kali ini, 198 saham menguat, 320 terkoreksi, dan 180 lainnya stagnan. Terpantau, sembilan dari sebelas indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor barang baku yang turun 1,38 persen.
Adapun bursa asing, mayoritas bursa saham Asia menguat. Tercatat, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong menguat 0,99 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,44 persen.
Senada, bursa saham Eropa ikut menguat. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris menguat 0,54 persen, indeks CAC 40 di Perancis naik 0,54 persen, dan indeks DAX di Jerman naik 0,63 persen.
Di sisi lain, mayoritas bursa AS terkoreksi sore ini. Indeks S&P; 500 turun 0,81 persen, indeks NYSE melemah 0,34 persen, dan indeks NASDAQ turun 2,35 persen.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com