NILAI tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank pada Senin (6/6/2022) pagi, melemah seiring kenaikan harga minyak dunia. Rupiah berada di posisi Rp 14.461 per dolar AS.
Di perdagangan pasar spot pagi ini, mata uang Garuda melemah 28,5 poin atau 0,20 persen dari Rp 14.432 per dolar AS pada Jumat (3/6/2022) lalu.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan melemah hari ini. Sentimen utama datang dari meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi.
“Naiknya kembali harga minyak mentah dunia menjadi pemicu kekhawatiran inflasi,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif juga masih mempengaruhi pergerakan nilai tukar lainnya, termasuk rupiah terhadap dolar AS.
Ariston memproyeksi rupiah bergerak di rentang Rp14.400 sampai Rp14.480 per dolar AS pada hari ini.
Sementara itu, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yuan Cina menguat 0,9 persen, ringgit Malaysia menguat 0,01 persen, yen Jepang menguat 0,22 persen, dan baht Thailand naik 0,202 persen.
Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,91 persen, peso Filipina melemah 0,10 persen, dan dolar Singapura minus 0,02 persen. Kemudian, dolar Hong Kong stagnan.
Mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Rubel Rusia menguat 0,76 persen dan dolar Kanada menguat 0,12 persen.
Selain itu, euro Eropa melemah 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,01 persen, dan dolar Australia minus 0,12 persen. Sementara franc Swiss stagnan.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com