NILAI tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/3/2022). Rupiah berada di level Rp 14.381 per dolar AS, turun 17,5 poin atau minus 0,12 persen dari perdagangan akhir pekan lalu yang ditutp di level Rp 14.364 per dolar AS.
Berbeda dengan rupiah, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat pagi ini. Tercatat, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, won Korea Selatan naik 0,02 persen, peso Filipina naik 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,04 persen, dan baht Thailand naik 0,45 persen.
Sementara sisanya bergerak negatif seperti yen Jepang minus 0,17 persen, dolar Singapura minus 0,08 persen, rupee India minus 0,06 persen, dan yuan China minus 0,02 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju bergerak bervariasi pagi ini. Terpantau, franc Swiss minus 0,17 persen, dolar Kanada minus 0,07 persen, dolar Australia naik 0,03 persen, poundsterling Inggris naik 0,01 persen, dan euro Eropa minus 0,09 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memproyeksi nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah, meskipun sentimen pasar sudah terlihat lebih positif terhadap aset berisiko.
“Tapi pasar masih mengkhawatirkan dampak negatif perang di Ukraina terhadap perekonomian,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/3).
Menurutnya, Rusia masih jauh dari kata mundur untuk melakukan invasinya. Rusia terlihat masih berupaya masuk ke ibu kota Ukraina sementara upaya diplomasi belum berhasil.
Selain itu, sanksi ekonomi yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya dinilai masih belum menyurutkan langkah Rusia untuk terus menyerang Ukraina.
“Perang yang lebih lama dikhawatirkan akan berdampak negatif ke perekonomian global. Kenaikan harga energi dan komoditi yang mendorong inflasi bisa menekan pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Ariston memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak ke arah Rp 14.400 dengan support di kisaran Rp 14.350.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com