WASPADA peredaran uang palsu di Tanjungpinang yang menargetkan warung-warung kelontong sebagai. Seperti kejadian yang menimpa pengelola warung kelontong di Tanjungpinang Kota.
Baru-baru ini, uang kertas Rp100 ribu palsu ditemukan beredar di beberapa warung di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Seorang pria yang diduga sebagai pelaku beraksi dengan cara berbelanja menggunakan uang tersebut.
Indra, salah satu penjaga warung di Jalan Tabib, menceritakan pengalaman mengejutkannya saat menerima uang palsu.
“Kejadian terjadi siang kemarin. Pelaku membeli minuman seharga Rp10 ribu dan membayar dengan uang Rp100 ribu,” ungkapnya.
Tanpa menyadari, Indra langsung memasukkan uang tersebut ke dalam laci dan memberikan kembalian dengan uang asli. Ia baru menyadari adanya kejanggalan ketika hendak berbelanja.
Saat memeriksa uang tersebut, Indra menemukan bahwa warna uang palsu itu tampak lebih kusam dan merah dibandingkan dengan uang asli.
“Logo Bank Indonesia juga tidak ada. Rasanya mau saya sobek saja saat itu,” tambahnya.
Meskipun mengalami kerugian, Indra belum melapor ke pihak berwajib karena merasa tidak memiliki bukti yang cukup untuk menunjang laporan tersebut.
Tak hanya Indra, warung fotocopy di Jalan Masjid juga menjadi korban. Ratna, pemilik toko, bercerita bahwa pelaku datang menggunakan mobil dan membeli minuman seharga Rp10 ribu dengan uang palsu.
“Saya sebenarnya ragu, tetapi terpesona melihat pelaku mengeluarkan banyak uang dari tasnya,” katanya. Dalam situasi itu, ia merasa terpaksa menerima uang tersebut dan memberikan kembalian dengan uang asli.
Ratna menegaskan bahwa pelaku memang memiliki niat untuk menyebarkan uang palsu di warung-warung kecil. Ia juga mendengar bahwa beberapa warung lain telah menjadi korban, dengan kerugian mencapai Rp200 ribu.
“Warga tambak juga ada yang jadi korban. Saya berharap polisi segera bertindak untuk mengatasi masalah ini,” katanya.
(nes)


