TANJUNGPINANG dan Batam menjadi kota dengan inflasi tertinggi dari 72 kota yang mengalami inflasi di Indonesia. Kota Batam sebesar 1,28 persen dan Tanjungpinang sebesar 1,17. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,01 persen.
Untuk deflasi sendiri, tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,88 persen dan terendah terjadi di Kota Bukittinggi dan Singkawang sebesar 0,01 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Zulkifli menuturkan, Inflasi yang terjadi di bulan Desember ini disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepulauan Riau pada Desember 2019, dari 137,53 pada bulan November menjadi 139,28 pada bulan Desember.
Dimana kenaikan terjadi pada indeks kelompok bahan makanan naik sebesar 4,05 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 1,65 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,14 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya terdapat dua kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu: kelompok sandang turunsebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan turun sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga.
Secara kumulatif, sampai dengan bulan Desember 2019 Kepulauan Riau sudah mengalami inflasi sebesar 2,03 persen. Sementara itu, laju inflasi ‘year on year’ (Desember 2019 dibanding dengan Desember 2018) tercatat sebesar 2,03 persen. Untuk Desember ini sendiri inflasi Kepri tercatat sebesar 1,27 persen.
Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 17 kota mengalami inflasi dan 6 kota yang mengalami deflasi. Inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,07 persen.
Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Medan
sebesar 0,28 persen dan deflasi terendah di Kota Bukittinggi sebesar 0,01 persen.
*(bob/GoWestId)