SEORANG pria berinisial Y, warga Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diamankan oleh petugas Polres Karimun karena menyebarkan berita hoaks alias berita bohong terkait aksi begal yang dialaminya.
Pria yang masih berusia 22 tahun ini diamankan lantaran sebagai otak dibalik tersebarnya isu tersebut di media sosial WhatsApp. Warga Meral itu ditangkap oleh Satreskrim Polres Karimun pada Jumat (10/11/2023) lalu.
Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Gidion Karo Sekali, mengatakan kejadian ini berawal ketika masyarakat dihebohkan dengan sebuah pesan berantai melalui grup WhatsApp tentang aksi pembegalan yang ada di wilayah tersebut.
“Berawal dari informasi itu, kami langsung melakukan penelusuran terhadap peristiwa begal yang viral diberitakan melalui pesan berantai WhatsApp,” kata Gidion, dilansir dari Antara, Minggu (12/11/2023).
Dalam pesan berantai tersebut, Y mengaku dibegal oleh empat orang pelaku di sekitar Jalan Bukit Tembak atau di daerah perusahaan PT. Grace Marine pada 6 November 2023.
Ia ditemukan dalam kondisi terluka oleh karyawan perusahaan yang sedang melintas lalu mengantarnya ke rumah.
Personel Satuan Reskrim Polres Karimun kemudian melakukan penyelidikan terhadap kendaraan Y yang sempat dijual di Toko Plaza Motor, namun dari hasil penyelidikan tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan akibat terjatuh atau tabrakan kendaraan.
Hasil interogasi petugas kepolisian, ternyata yang bersangkutan mengakui tidak pernah mengalami peristiwa begal tersebut. Dia mengarang cerita tidak benar terhadap kejadian yang dialami.
“Pelaku sedang terlilit berbagai permasalahan keluarga akibat faktor ekonomi dan sering bertengkar dengan istrinya, sehingga menyebar berita bohong agar mendapat belas kasihan,” ungkap Gidion.
Setelah diamankan di Mapolres Karimun, Sabtu (11/11), Y akhirnya meminta maaf kepada masyarakat karena menyebarkan informasi dirinya menjadi korban begal, sehingga membuat resah masyarakat.
“Dengan ini saya nyatakan bahwa informasi saya dibegal tidak pernah terjadi, saya merekayasa cerita karena merasa depresi atas permasalahan keluarga dan ekonomi. Kebohongan itu dibuat agar keluarga percaya dan iba kepada saya,” kata Y didampingi keluarganya di Mapolres Karimun.
(ade)


