SEPANJANG 2022, Badan Pengusahaan (BP) Batam menyelesaikan 32 proyek strategis infrastruktur kawasan. Pengembangan infrastruktur memang diperlukan untuk meningkatkan konektivitas demi mendukung industri dan pariwisata di Batam, agar semakin kompetitif.
“Pembangunan dan penataan jalan di Batam, selain menyiapkan Batam jadi kawasan modern, merangsang kegiatan ekonomi dari hulu dan hilir, juga dilakukan sebagai konektivitas aktivitas perdagangan dan industri pariwisata,” kata Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto, Selasa (15/11).
Infrastruktur memiliki pengaruh berantai bagi pertumbuhan ekonomi, seperti membuka jalan bagi lahirnya investasi dan lapangan kerja, memungkinkan berbagai kegiatan ekonomi tumbuh, meningkatkan konektivitas dan mendukung produktivitas masyarakat dan industri.
Tahun 2021, BP Batam menyelesaikan 59 proyek strategis pembangunan infrastruktur, sementara tahun ini hingga November baru 32 proyek, yang terdiri dari sarana bidang kesehatan, sarana pengembangan kawasan (waduk dan distribusi air bersih), prasarana konektivitas darat (jalan dan drainase), prasarana konektivitas laut di Pelabuhan Batu Ampar, prasarana konektivitas udara di bandara, sarana pengembangan kawasan (pariwisata) dan sarana pengembangan kawasan (limbah).
Pria lulusan perguruan tinggi di Belanda ini mengungkapkan bahwa pembangunan yang gencar dilakukan BP Batam merupakan bentuk investasi jangka panjang. Ia meyakini bahwa hasil dari pembangunan infrastruktur yang masifnya belum dirasakan hari ini, melainkan akan dapat dinikmati hingga puluhan tahun ke depan.
“Saat ada pertanyaan apa hasil pembangunan jalan di Batam, investasi apa sih yang datang, pertama kali saya ingin sampaikan bahwa infrastruktur adalah katalisator utama mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Infrastruktur adalah investasi itu sendiri. Ini akan mendorong mobilitas, produktivitas, konektivitas dan akses serta yang paling penting adalah sustainability antar generasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan dalam 4 tahun terakhir, BP Batam fokus pada pembangunan infrastruktur.
“Tercatat pada tahun 2016 hanya 23,61 persen saja persentase pengerjaan infrastruktur, kemudian tahun 2018, angka realisasi pembangunan infrastruktur meroket setiap tahunnya hingga puncak pada 2022 sebesar 45,28 persen,” ucapnya (leo).