RIBUAN warga RW 12 Sei Nayon, Kelurahan Sadai, Bengkong kembali melakukan aksi massa didepan kantor BP Batam, Batam Centre, Jum’at (10/02) pagi.
Aksi massa terkait lahan ini, kelanjutan dari aksi serupa yang digelar oleh warga pada Kamis (09/02) kemarin siang, yang dipicu oleh adanya kegiatan pengukuran dan pemasangan patok diwilayah Sei Nayon, tepatnya dilingkungan RT 03/ RW 12, oleh oknum orang yang mengaku petugas dari kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Batam, bersama sejumlah oknum aparat keamanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh GoWest Indonesia, kegiatan pengukuran dan pemasangan patok oleh oknum-oknum tersebut, yang tanpa melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak masyarakat (RT RW) setempat, kontan mendapat reaksi keras dari masyarakat dan bergerak langsung ke kantor BP Batam dengan tujuan meminta penjelasan dan kepastian nasib tempat tinggal mereka dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Pantauan awak GoWest Indonesia dilapangan, saat menemui warga yang telah menunggu hampir 2 jam dibalik pagar besi kantor BP Batam dengan tertib, Muhammad Rudi menyampaikan, dirinya selaku kepala BP Batam akan terus berupaya menyelesaikan masalah lahan yang tengah dihadapi masyarakat.
Menurutnya ada dua hal yang harus didudukan secara bersama, yakni warga yang telah lama tinggal diwilayah tersebut dan pihak perusahaan (PT) yang memiliki PL (Pengelolan Lahan).
“Semua masalah bisa kita clearkan (bereskan), hanya masalah waktu saja yang akan menentukan masalah akan selesai. Kita tidak akan tinggal diam, cuma butuh waktu. Tadi kita sudah sepakat didalam dengan empat orang perwakilan warga, untuk memanggil pemilik lahan langsung tidak melalui pihak lain (perantara), duduk bersama untuk menyelesaikan masalahnya” jelas Muhammad Rudi.
“Saya berharap juga, kepada warga agar dalam proses perundingan nanti perwakilan warga yang hadir, benar-benar orang yang jujur yang mau menyelesaiakan masalah ini” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi juga menyampaikan, hari Senin (13/02) pertemuan antara pihak warga dan pemilik PL seger dilakukan, dan dirinya akan terus mengawal upaya penyelesaian masalah tersebut.
Sebelumnya, massa yang telah berkumpul sejak pukul 07.30 tersebut, melakukan orasi dengan menggunakan alat pengeras suara diatas mobil pickup.
Para orator yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus lingkungan dan juga ibu-ibu ini, semuanya berharap kepada pihak BP Batam untuk memberikan hak kepastian hukum atas lahan-lahan yang mereka tempati.
Mereka juga berharap Kepala BP Batam, turun langsung menemui mereka dan memberikan penjelasan.
“Kami minta pak Rudi turun temui kami disini. Kami butuh penjelasan bapak sebagai Kepala BP Batam yang juga walikota Batam, sebagai pemimpin kami” ungkap tokoh pemuda, M Hakim.
“Kami meminta secara tegas kepada bapak Rudi, selaku Kepala BP Batam untuk memberikan kepastian hukum atas lahan yang telah puluhan tahun kami tempati. Kami siap berjuang mempertahankan yang menjadi hak kami. Kami yakin pak Rudi bisa menyelesaikanya” ungkap Renaldi Koto, salahseorang tokoh masyarakat Sei Nayon saat berorasi.
Usai bertemu dan menerima penjelasan langsung dari kepala BP Batam, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(zhr)