KEPALA BP Batam, Muhammad Rudi merespons polemik soal penamaan Flyover Laksamana Ladi, Kamis (2/1/2025).
Rudi menyebut jika flyover dengan panjang 120 meter dan lebar 10,5 meter tersebut ke depannya akan bernama “Flyover Sungai Ladi”.
Keputusan ini, kata Rudi, setelah mempertimbangkan banyak hal. Termasuk masukan dan saran dari para tokoh serta tetua.
“Pertama-tama, saya memohon maaf atas apa yang telah terjadi. Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Batam yang telah mendukung pembangunan Flyover Sungai Ladi,” ujarnya.
Terlepas dari pro dan kontra penamaan tersebut, Rudi memastikan jika Flyover Sungai Ladi akan tetap menjadi identitas Batam.
Selain memberikan manfaat terhadap mobilitas masyarakat, lanjut Rudi, flyover ini sekaligus langkah strategis BP Batam dalam mengurai kemacetan dan menyiapkan infrastruktur pendukung investasi.
“Saya berharap keputusan ini dapat diterima oleh semua pihak guna menjaga situasi kondusif Batam yang kita cintai,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, paska peresmian jalan layang kedua di kota Batam ini, polemik tentang penamaannya sempat ramai disuarakan warga Batam.
Pihak BP Batam memberikan nama jalan tersebut dengan nama Laksamana Ladi, seorang yang disebut tokoh penguasa lautan di wilayah perairan Melayu (Riau).
Namun, pemberian nama Laksamana Ladi pada jalan layang tersebut, justeru menimbulkan kontroversi di masyarakat. Nama tersebut ternyata tidak pernah tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah maupun literatur sejarah Melayu. Termasuk dalam hikayat cerita rakyat yang dikenal masyarakat di Batam.
(zhr)