INVESTOR asal Uni Emirat Arab, Thumbay Group telah mengirimkan desain perencanaan pembangunan universitas kedokteran kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam, Februari lalu.
Rencananya, pembangunan universitas kedokteran ini akan dilakukan di Sekupang, yang kabarnya masih dipersiapkan sebagai calon Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) zona kesehatan.
“Salah satu rencana investasi Thumbay Group untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional yang akan diawali terlebih dahulu dengan pembangunan universitas kedokteran bertaraf internasional di Sekupang,” kata Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB) dan KEK BP Batam, Irfan Syakir Widiasa, Jumat (8/4).
Irfan menjelaskan mengapa Thumbay yang merancang desain universitas kedokteran, karena ada standar khusus yang harus memenuhi kriteria medis internasional.
“Kami tengah menyesuaikan desain site plan, karena terdapat perbedaan dengan bentuk lahan yang tersedia,” imbuh pria berkacamata ini.
Rencana pembangunan universitas kedokteran di atas lahan seluas 3 hektar ini ditaksir sebesar Rp 7 triliun. “BP Batam akan terus berupaya mengawal progres rencana investor asal timur tengah ini,” jelasnya lagi.
Kedutaan besar RI dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Abu Dhabi juga mendukung penuh rencana investasti Thumbay Group.
Selain desain yang sudah rampung, Thumbay juga akan segera mengurus sejumlah perizinan yang dibutuhkan sebagai syarat mendirikan universitas tersebut.
Beberapa di antaranya adalah izin serta rekomendasi undangan kepada universitas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementerian Kesehatan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, yang difasilitasi oleh Dewan Pengawas Koordinator Kementerian Perekonomian.
“Lebih lanjut lagi, BP Batam bersama Dewan Pengawas Koordinator Kementerian Perekonomian akan membahas lebih lanjut mengenai rencana investasi tersebut, 18 April mendatang,” jelasnya.
Thumbay Group merupakan jaringan konglomerasi yang memiliki jaringan ekosistem bisnis, mulai dari medis, media, teknologi informasi, properti, restoran dan lainnya.
Indonesia dipilih oleh Thumbay Group sebagai negara pertama di Asi Tenggara sebagai lokasi ekspansi untuk membangun universitas kesehatan bertaraf internasional.
Dan Batam dipilih sebagai kota pertama di Indonesia untuk kesempatan tersebut.
Pembangunan universitas kedokteran bertaraf internasional ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang transfer teknologi dan informasi, serta diharapkan mampu menambah daya saing internasional, dan mendukung fasilitas KEK Kesehatan lainnya, yaitu Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang, serta Guest House Sekupang.
Damac Group Segera Bangun Data Centre
Sementara itu, pada tanggal 13 Januari lalu, Vice President Damac Group, Memethan Sisik juga telah berkunjung ke BP Batam untuk melihat langsung potensi investasi di bidang teknologi data centre.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan Damac tengah mencari lahan seluas 2,5-3 hektar untuk membangun data center dengan kapasitas 30 MW senilai USD 300 juta.
“Pembangunan data center akan memakan waktu kurang lebih 15 bulan. Apabila permintaan pasar nanti meningkat, maka kapasitas data center akan ditingkatkan menjadi 80 MW dengan nilai investasi Rp 1 miliar,” ujar Ariastuty.
Ia melanjutkan, Batam memang menjadi salah satu referensi lokasi ekspansi usaha Damac Group, selain Jakarta.
“BP Batam terus mengawal rencana investasi agar beberapa calon investor ini segera merealisasikan usahanya di Batam. Sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,75 persen dapat meningkat pada tahun 2022 ini,” jelasnya (leo).