KEGIATAN penyaluran Uang Rupiah baru ke 5 pulau terdepan di Kepri telah usai, Kamis (9/3/2023) lalu. Pelayaran terakhir ke Pulau Tarempa menjadi yang terakhir bagi KRI Pattimura dalam mendistribusikan Rupiah, untuk menegakkan kedaulatan RI di perbatasan Kepri. Setelah perjalanan panjang, mereka pun akhirnya kembali ke Batam.
Dari total uang sebesar Rp 12 miliar rupiah yang dibawa oleh Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) untuk penukaran Rupiah lusuh, Tim ERB telah menyalurkan modal penukaran sebanyak 14 tromol senilai Rp 6,3 miliar Rupiah untuk Singkep, 5 tromol senilai Rp 2,8 miliar rupiah di Tambelan, 3 tromol senilai Rp 1,6 Miliar rupiah untuk Pulau Midai, dan 3 tromol senilai Rp 340 juta rupiah di Pulau Subi Besar.
Sementara itu untuk penyaluran program sosial Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, di setiap sekolah yang disinggahi mendapatkan bantuan berupa puluhan karung beras dan juga goodie bag berisikan sembako. Selain itu Tim ERB juga telah menyalurkan sebanyak 2 laptop serta 1 infokus per sekolah untuk setiap 2 sekolah per pulau.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim ERB dari BI Perwakilan Kepri dan aparat mengunjungi 5 pulau terluar di Kepri, yakni Pulau Singkep di Lingga, Pulau Tambelan di Bintan, Pulau Midai di Natuna, Pulau Subi Besar di Natuna dan Pulau Tarempa di Anambas.
Kehaadiran Tim ERB mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Kepala sekolah SMAN 1 Tambelan, Iwan Muttaqin sangat bersemangat dengan kegiatan ini, sebab Ia mengetahui keadaan cuaca dan ombak yang dihadapi tim EBR untuk sampai ke wilayah terluar Kabupaten Bintan ini cukup menantang.
“Kami sebagai pimpinan merasa sangat luar biasa sekali sebab dengan kondisi cuaca yang seperti ini bisa sampai disini, ini akan sangat memotivasi anak-anak untuk semakin cinta bangga dan paham akan mata uang negara kita dan semoga kegiatan ini dapat berlanjut lagi ditahun depan,” ucap Iwan Muttaqin, Senin (06/03/23) seperti dilansir dari RRI Batam.
Di pulau selanjutnya, kegiatan Tim ERB berlanjut ke pulau Midai Kabupaten Natuna. Rombongan tim ERB dalam pelaksanaan kegiatannya juga mendapat dukungan penuh dari TNI Angkatan Laut (AL) yang berada di Midai.
Komandan Pos Angkatan Laut Midai, Letda Laut Ainur Rafik mengatakan sangat mengapresiasi kedatangan tim ekspedisi rupiah berdaulat khususnya di Midai yang merupakan daerah terpencil.
“Kami sangat berterimakasih kepada tim ekspedisi yang sudah datang, khususnya di Midai yang tempatnya cukup terpencil ini, kedepannya semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan kembali tahun depan,” Ucap Letda Laut Ainur Rafik, Selasa (07/03/23).
Pelayaran selanjutnya berlanjut ke pulau Subi Besar. Kapal KRI Kapitan Pattimura 371, yang pada 3 pelayaran sebelumnya hanya melakukan lego jangkar akhirnya bersandar di dermaga. Hal ini bisa dilakukan karena cuaca yang semakin cerah, serta panjang pelantar pelabuhan yang tersedia di pulau Subi Besar pun cukup memadai, dengan panjang 2 kilometer lebih.
Salah seorang masyarakat Subi, Arfan Setiawan bersemangat dengan adanya program penukaran uang lusuh dan kas keliling yang dilakukan BI, sebab banyak uang lusuh yang Ia dapat dari hasil berdagang sudah dalam bentuk kurang baik.
“Saya dari toko Arfan mau menukarkan uang lama saya hasil berdagang supaya bisa diganti dengan uang baru, untuk kedepannya saya harapkan ada program ini lagi supaya ada penukaran uang lagi,” jelas Arfan, Rabu (08/03/23).
Sementara hingga Rabu, untuk program bantuan sembako yang sudah disalurkan ialah sebanyak 400 paket dengan rincian 50 paket di Pulau Tambelan, 100 paket di Pulau Midai, dan 30 paket di Pulau Subi serta 100 paket di Pulau Tarempa.
Pimpro Tim ERB di Kepri, Beny Rusyanto mengatakan dari total Rp 12 miliar rupiah uang baru yang dibawa, seluruhnya tersalurkan dengan lancar. Partisipasi masyarakat untuk melakukan penukaran terhadap uang lusuh mereka sangat aktif, bahkan ada beberapa masyarakat yang tidak mendapatkan rupiah emisi baru tersebut dikarenakan kehabisan kuota.
Pada pulau terakhir yakni Tarempa, medan darat yang dilalui juga cukup menantang, sebab untuk menyalurkan program sosial BI yang berupa sembako dan bantuan sekolah berupa laptop dan proyektor di SMAN 1 Siantan Tarempa harus melalui tanjakan curam dan berkelok, belum lagi ukuran jalan cukup sempit untuk mobil yang berukuran besar.
“Medan darat yang kita lalui cukup berat, cukup curam untuk sampai ke tujuan kita di SMAN 1 Siantan dan SMKN 1 Anambas, tapi kita mendapatkan bantuan dari Lanal setempat sehingga semua distribusinya lancar, kalau untuk penukaran Rupiah semua modal tertukar dan terdistribusi seluruhnya 12 Miliar Rupiah,” ucapnya Kamis (09/03/23)
Di tempat yang berbeda, seorang pegawai Bank BNI di Tarempa, Nadia Veronica merasa sangat terbantu dengan adanya program kas keliling dari Tim ERB di Tarempa. Ia berharap BI dapat kembali melakukan kegiatan serupa di salah satu kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas tersebut.
“Kami merasa terbantu dengan adanya kas keliling ini kami bisa menukarkan uang tanpa harus bepergian ke cabang BI lain, saya harap kedepannya BI sering-sering datang ke Anambas,” ucap Nadia (leo).
Sumber : RRI Batam