Kota Kita
Tingkatkan Pelayanan, Dinkes Kepri Fokus Program Transformasi Kesehatan Terpadu

DINAS Kesehatan (Dinkes) Provins Kepulauan Riau (Kepri) melalui fokus melakukan program transformasi kesehatan terpadu guna menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk semua elemen masyarakat.
Kepala Dinkes Provinsi Kepri, M Bisri, mengatakan ada beberapa komponen guna terwujudnya transformasi kesehatan terpadu, antara lain pelayanan kesehatan yang difokuskan ke arah pencegahan yang merupakan transformasi layanan primer.
“Program ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik,”kata Bisri di Tanjungpinang, Rabu (14/9/2022).
Tujuannya, lanjut Bisri, mendekatkan pelayanan kesehatan hingga tingkat desa dan dusun, sehingga terwujud integrasi pelayanan kesehatan. Hal ini melibatkan pelayanan di puskesmas sampai tingkat desa melalui posyandu prima, dan tingkat dusun melalui kegiatan posyandu dan kunjungan rumah oleh kader.
“Transformasi ini adanya di puskesmas dan posyandu,” ujar Bisri.
Selain itu, pelayanan kesehatan rumah sakit rujukan juga harus ditingkatkan. Rumah sakit harus mampu menangani penyakit-penyakit kronis, seperti jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal.
Khusus pelayanan penyakit jantung yang jumlah pasien paling dominan di Kepri, menurutnya, saat ini sudah ada alat katerisasi, sedangkan tahun ini diupayakan bisa beroperasi.
Dokter akan menggunakan alat itu untuk mendeteksi kondisi jantung dengan cara memasukkan ke pembuluh darah dan mengarahkan ke jantung. “Namun, dokter yang mengoperasikan katerisasi harus sekolah dulu satu tahun,” ujar dia.
Selain itu, katanya, minimal harus ada tujuh orang dokter spesialis, terutama untuk penyakit jantung. Mereka harus bisa melakukan operasi jantung sehingga membutuhkan SDM yang memadai.
“Saat ini kita baru punya tiga dokter spesialis jantung,” imbuhnya.
Selain itu, sarana prasarana harus memadai disertai pembiayaan kesehatan oleh pemerintah bagi kalangan masyarakat kurang mampu, sebab BPJS Kesehatan tidak bisa menjangkau seluruh biaya kesehatan masyarakat dan transformasi teknologi kesehatan, yang mana rumah sakit tak hanya memiliki peralatan kesehatan yang canggih, tetapi juga harus dilengkapi dengan tenaga ahli atau spesialis terkait pengoperasian.
Ia juga mengatakan tentang data kesehatan penduduk. Pendataan kesehatan penduduk secara terpadu dan terintegrasi akan mempermudah penanganan apabila masyarakat menderita sakit.
“Kepri akan membangun sebuah sistem digitalisasi data kesehatan masyarakat di semua kabupaten/kota. Ini juga merupakan program pemerintah pusat yang harus direalisasikan di daerah,” ucap Bisri.
Ia menambahkan program transformasi kesehatan terpadu perlu dukungan semua pemerintah kabupaten/kota supaya terealisasi dengan baik guna menyehatkan masyarakat secara menyeluruh.
“Saat ini kita tengah membangun jejaring dengan semua kabupaten/kota agar program ini berjalan sesuai harapan Gubernur Kepri Ansar Ahmad,” demikian Bisri.
(*)
Sumber: Antara