Hubungi kami di

Khas

UGM dan Kagama Kepri Bahas Database & Penguatan Peran

Terbit

|

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar pertemuan dengan Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Aston Hotel, Batam. (Foto: Muhamad Islahuddin)

KELUARGA Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Pengurus Daerah (Pengda) Kepulauan Riau menggelar pertemuan dan kegiatan diskusi bersama di Aston Hotel, Batam, Sabtu (18/02/2023) kemarin.

Kegiatan di Batam ini juga dihadiri Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Hatma Suryatmojo. Hatma mengatakan, kolaborasi yang coba dibangun dan dipererat antara UGM dan Pengda Kagama di Kepri ini, adalah dasar untuk menghadirkan tumbuh dan berkembangnya kualitas perguruan tinggi.

Menurut Hatma, saat ini ada lebih dari 370 ribu alumni mereka yang menyebar di berbagai sektor. Itu merupakan potensi yang dimiliki UGM.

“Jadi, tidak ada teori sebuah perguruan tinggi bisa maju sendiri, karena UGM itu sudah punya lebih dari 370 ribu alumni, sehingga mereka-merekalah yang paling potensial untuk kita ajak berkolaborasi,” katanya.

Melalui pertemuan dan diskusi bersama yang digelar di Batam ini, Hatma yang merupakan alumni UGM tahun 1999 itu menilai akan banyak sisi positif yang bisa diserap oleh pihak kampus. UGM akan mendapatkan banyak masukan dan ide, utamanya untuk pengembangan institusi ke depan. Sebab, alumni yang tersebar secara luas, memahami betul apa yang dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat.

“Masukan-masukan dari para alumni, menjadi dasar buat UGM untuk mengembangkan keilmuan untuk dipelajari oleh mahasiswa,” ujarnya.

Lebih jauh, pihaknya berharap dengan hadirnya kolaborasi yang terus ditingkatkan, dapat memfasilitasi mahasiswa untuk lebih dekat dengan dunia kerja dan meningkatnya kompetensi mahasiswa itu sendiri.

BACA JUGA :  RIBUAN BURUH & MAHASISWA TURUN | AKSI TOLAK UU CIPTA KERJA DI BATAM

“Harapan kami, program ini dapat memberi dampak positif yang banyak, selain kita silaturahmi, kita juga update UGM dan Alumni seperti apa. Kemudian kita gandeng, apa yang bisa kita kerjakan bersama,” katanya.

Perihal jalinan kerja sama UGM, Pengda Kagama Kepri dan Pengurus Cabang (Pengcab) Kagama kabupaten/kota di Kepri, Hatma mengaku pihaknya akan mengupayakan peningkatan kolaborasi.

Program bersama yang sebelumnya ada, namun terhenti karena kondisi tertentu, melalui FGD ini bisa kembali terjalin.

“Ke depannya, apa yang diinginkan Pemerintah Daerah dan Kagama Kepri dari UGM, akan kami dengar,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Kagama Batam, Sugeng Riyadi mengaku bersyukur Batam terpilih sebagai destinasi diskusi bersama atau forum group discussion (FGD) UGM kali ini. Sugeng menjelaskan sebelumnya memang sudah terjalin kolaborasi antara pemerintah daerah, Kagama dan UGM.

Salah satunya adalah program Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD) antara UGM dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam antara tahun 2010 sampai 2014.

Dari program PBUPD tersebut, terbuka ruang bagi pelajar-pelajar yang ada di pesisir Batam untuk mengenyam pendidikan di kampus peringkat satu di Indonesia tersebut.

Selain itu, UGM melalui Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), juga sudah sampai dan menyentuh daerah di Kepri. Seperti Kabupaten Natuna, Anambas dan Kota Batam sendiri.

“Harapannya kolaborasi antara UGM dan Kagama dapat memajukan UGM dan Indonesia tanpa meninggalkan budaya kita,” kata Sugeng.

BACA JUGA :  Varian Omicron Menyebar di 45 Negara, Apakah Indonesia Masih Aman?

Diskusi Bersama

Dalam kegiatan diskusi bersama (FGD) yang dipandu Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Puji Astuti, mengemuka beberapa hal. Seperti tentang penguatan dan tindak lanjut program antara UGM dan Kagama di Kepri.

Salah satunya soal pengembangan Desa Inklusif yang pernah dijalankan Kagama di Kabupaten Bintan.

Dari FGD tersebut, upaya untuk kembali melanjutkan program serupa kembali mencuat. Dengan pengayaan ide dan inovasi agar keberlanjutan program bisa lebih terjamin.

Seperti misalnya memulai kembali program dengan membangun database desa, menerjunkan mahasiswa program KKN-PPM UGM di desa inklusif dan bimbingan dari Kagama di daerah.

Penguatan pada sistem pendataan alumni, juga menjadi masukan dari Kagama Kepri. Diikuti dengan peran serta UGM dalam mendukung inovasi yang dihasilkan alumni untuk bisa diterapkan di masyarakat.

Penasehat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Pengurus Daerah (Pengda) Kepulauan Riau, Hartoyo Sirkoen ikut menyambut baik kegiatan temu alumni dan civitas kampus di Batam ini. Ia berharap, kerjasama lebih baik bisa terjalin antara UGM dengan para alumni yang juga banyak tersebar di provinsi Kepulauan Riau ini.

“Ini bagus untuk perkembangan Kepri, apalagi di sini, juga banyak alumni UGM yang berkiprah di berbagai sektor. Mulai dari pemerintah, hingga profesional di swasta”, ujar Hartoyo Sirkoen yang juga pernah berkarier lama di pemerintah kota Batam itu.

(ham)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]