WABAH kutu busuk yang sempat membuat resah warga Prancis dan Inggris kini telah menyebar ke negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura.
Aardwolf Pestkare, salah satu perusahaan pengendali hama melaporkan dalam dua bulan terakhir, kasus serangan kutu busuk di negeri Singa tersebut meningkat hingga 40 persen.
Dilansir dari Dimsum Daily, Manajer Penjualan Aardwolf Pestkare, Pierce Chan, menyebutkan ada kebangkitan dalam skala global, di mana Kota Paris di Prancis dan Korea Selatan sedang mengalami wabah kutu busuk.
“Kebersihan pribadi merupakan faktor yang sangat penting. Tinggal kita mewaspadai tempat-tempat yang kita datangi, terutama kamar hotel dan barang-barang yang akan kita bawa dari luar negeri,” ujar Pierce Chan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/11/2023).
Di sisi lain, Pierce Chan memperkirakan jumlah infeksi akan meningkat sebesar 20 hingga 30 persen pada kuartal pertama tahun 2024, setelah orang-orang kembali dari perjalanan ke luar negeri selama liburan sekolah pada bulan Desember 2023.
“Kutu busuk adalah penumpang yang sangat baik,” kata Chan.
Dia menambahkan bahwa salah satu cara untuk menghindari membawa pulang hama ini adalah dengan merendam pakaian dan barang-barang lainnya dalam air yang bersuhu lebih dari 60 derajat Celcius.
Pestbusters, perusahaan pengendalian hama lainnya, juga mencatat peningkatan kasus sebesar 10 hingga 15 persen dalam enam bulan terakhir.
Ahli entomologi di perusahaan tersebut, Joachim Lee, menyebut bahwa peningkatan kasus serangan ini kemungkinan akan terus berlanjut, terutama menjelang musim liburan mendatang.
Untuk itu, wisatawan yang bepergian ke belahan dunia mana pun perlu waspada terhadap wabah ini. Jangan sampai wisatawan membawa kutu busuk baik ketika pergi meninggalkan negaranya atau saat pulang dari luar negeri.
“Jumlahnya terus meningkat dan saya menduga jumlahnya mungkin masih sedikit meningkat karena musim liburan sudah dekat,” kata Joachim Lee.
Aardwolf Pestkare dan Pestbusters mengakui sebagian besar panggilan bantuan yang mereka terima berasal dari rumah warga, tapi ada juga dari tempat lain termasuk asrama dan hotel.
Kedua perusahan pengendali hama ini juga menawarkan cara kimia untuk mengatasi serangan kutu busuk. Mereka memeriksa tempat-tempat seperti retakan pada lantai parket, sandaran kepala, dan bahkan batang kabel serta colokan listrik.
Lemari, sofa, dan laci juga merupakan tempat umum di mana kutu busuk bersembunyi di sebuah tempat tinggal. Daerah-daerah ini biasanya dekat dengan sumber makanan mereka, yakni manusia, karena kutu busuk menyedot darahnya.
Untuk menangkal secara kimia, bahan kimia disemprotkan di tempat-tempat yang banyak terdapat infestasi dan daerah yang berpotensi menjadi sarang kutu busuk. Efek sisa dari semprotan kimia juga membuat sisa telur yang terkena akan ikut mati.
(ade)