WAKIL Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menyebut bahwa saat ini terdapat empat investor asing yang menunjukkan minat untuk berkontribusi dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin).
“Investor dari Tiongkok dan Singapura telah menyatakan ketertarikan mereka untuk terlibat dalam proyek ini,” kata Nyanyang setelah menerima kunjungan dari PT China Road and Bridge Corporation (CRBC) di Tanjungpinang.
Pemprov Kepri, menurutnya, sangat terbuka bagi investor yang ingin berinvestasi dalam proyek ambisius yang menghubungkan Pulau Batam dan Bintan ini. Sejak awal, pemerintah pusat telah menetapkan bahwa pembangunan jembatan Babin akan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yang berarti keterlibatan investor, baik domestik maupun internasional, sangat diperlukan.
“Namun, kami hanya dapat merekomendasikan investor kepada pusat. Keputusan akhir berada di tangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum,” tambahnya.
Nyanyang juga menyambut positif kehadiran perwakilan dari CRBC Indonesia, yang menawarkan partisipasi mereka dalam proyek ini. CRBC dikenal memiliki pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura.
Saat ini, proses pembangunan Jembatan Babin sedang dalam tahap peninjauan Detail Engineering Design (DED) dan penyelidikan tanah oleh Bappenas dan Kementerian PU. Nyanyang berharap bahwa pada bulan Oktober, hasil peninjauan akan selesai, dan nilai investasi proyek dapat diumumkan, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp14 triliun.
Perwakilan CRBC Indonesia, Lian Pongoh, menjelaskan bahwa ketertarikan mereka untuk membangun jembatan Babin didasari oleh keinginan untuk mendukung perekonomian di Kepri, khususnya Batam dan Bintan. Mereka menawarkan teknologi mutakhir untuk mengurangi biaya proyek, yang telah terbukti sukses pada proyek-proyek sebelumnya, termasuk Jembatan Suramadu.
Lian berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat Kepri agar proyek jembatan ini segera terwujud, karena akan meningkatkan konektivitas serta perekonomian di dua daerah tersebut.
(nes)