WALI Kota Tanjungpinang, Rahma, berharap angka stunting yang merupakan kondisi anak dengan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usianya akibat kurang gizi dapat menurun di Kota Tanjungpinang.
“Kader posyandu diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan makanan bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya dini pencegahan stunting,” ujar Rahma dalam rapat koordinasi bersama kader posyandu di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah kantor Wali kota Tanjungpinang, Jumat (20/1/2023).
Hadir mendampingi Wali Kota, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Tanjungpinang Kota Ridwan Budo, Plt.Camat Tanjungpinang Timur Jagad Raffany, beserta sejumlah Lurah.
Rahma mengatakan hal yang berhubungan dengan keadaan stunting terjadi karena pola hidup seperti makanan kurang bergizi dan PHBS.
“Oleh karenanya kader posyandu menjadi garda terdepan dalam memberi edukasi kepada warga, misalnya sosialisasi agar ibu hamil mengkonsumsi makanan bergizi dan rutin memeriksakan kesehatannya ke unit pelayanan kesehatan,” lanjutnya.
Data dari Dinas Kesehatan, jumlah kasus anak stunting Kota Tanjungpinang 417. Untuk itu, ia berharap angka stunting dapat menurun di Kota Tanjungpinang
“Walaupun kita tidak termasuk yang tertinggi di atara kabupaten provinsi, tetapi kita harus mengejar angka 0 (zero) dalam kasus anak stunting. Di bulan Febuari ini kita akan ada pendataan kasus anak stunting, bersama kita berdoa agar tidak ada peningkatan anak stunting dan berharap berkurangnya kasus stunting di Kota Tanjungpinang,” jelas Rahma.
Menurut Rahma, faktor lain penyebab stunting antara lain adalah karena penyakit bawaan juga faktor ekonomi. “Tentu perlunya kolaborasi dan keterkaitan dalam penanggulangan stunting ini. Kader posyandu berperan dalam memberikan edukasi,” ucapnya.
“Dinas Kesehatan atau puskesmas menangani dalam hal faktor penyakit bawaan, dan Pemerintah berperan membantu hal yang berhubungan dengan faktor ekonomi tersebut dengan memberikan bantuan asupan makanan ataupun menjadi orang tua asuh. Jadi penanggulangannya merupakan tugas kita bersama untuk menuntaskan stunting dan berharap dukungan posyandu sebagai garda terdepan,” tegas Rahma.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Elfiani Sandri, menambahkan stunting ini menjadi program prioritas nasional dan menjadi program prioritas di seluruh daerah khususnya di Kota Tanjungpinang.
“Pada tahun 2022 kita sudah melakukan berbagai upaya penanganan stunting, data yang menjadi acuan adalah data penimbangan yang di lakukan oleh ibu-ibu kader beserta petugas puskesmas sebagai pembina di lapangan,” ujarnya.
(*/pir)


