WAKIL Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin, mengusulkan Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dijadikan tempat penampungan pengungsi Rohingya.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin usai menghadiri Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-GOV) Ke-3 Tahun 2023 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).
“Penempatannya di mana? Dulu kita punya Pulau Galang, nanti kita bicarakan lagi apa akan seperti itu,” kata Ma’ruf Amin, dikutip dari Antara.
Menurutnya, kedatangan pengungsi Rohingya yang kini mendapatkan penolakan dari masyarakat di Aceh, Riau, dan Medan merupakan permasalahan kemanusiaan yang harus ditanggulangi bersama antar-pemangku kepentingan.
Pemerintah Indonesia juga mengagendakan pembahasan solusi tersebut dengan Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) yang memiliki tanggung jawab atas masalah pengungsian.
Wapres mengatakan, sejumlah opsi terkait langkah penanggulangan masalah itu di Indonesia, sedang dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
“Selama ini kan tidak mungkin kita menolak, tetapi juga tentu kita mengantisipasi jangan sampai ada penolakan dari masyarakat, juga bagaimana supaya mengantisipasi jangan sampai terus semuanya lari ke Indonesia. Itu jadi beban,” katanya.
Ma’ruf yang baru kembali ke Indonesia dari kunjungan kerja ke Yunani pada pekan lalu, menyebutkan kehadiran pengungsi Rohingya juga menjadi masalah serupa di sejumlah negara.
“Sebenarnya bukan hanya ke sini, kemarin saat berkunjung ke Yunani. Yunani menghadapi juga situasi serupa, ke Eropa itu masuk ke Yunani juga. Mereka seperti kita menghadapi kesulitan, tapi bagaimanapun juga ini masalah kemanusiaan yang harus ditanggulangi,” katanya.
Dalam pernyataannya, UNHCR menghitung ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan laut sepanjang tahun 2022, yang merupakan jumlah terbanyak sejak tahun 2015.
Kemenkopolhukam RI melaporkan sebanyak 1.487 pengungsi etnis minoritas dari Myanmar itu berkumpul di Indonesia per Senin (4/12).
(ade)