Parlementaria
Warga Dapil V Kepri Inginkan Sekolah, Jamkesda hingga Layanan Air Bersih yang Memadai
DPRD Kepri Daerah Pemilihan (Dapil) V Kecamatan Sekupang, Batuaji, Sagulung, dan Belakangpadang memaparkan sejumlah aspirasi yang terserap saat reses di bulan Agustus dan September 2022.
Dalam rapat paripurna di penyampaian laporan reses masa sidang kedua 2022, Anggota DPRD Kepri, Yusuf selaku juru bicara memaparkan persoalan yang hampir sama dengan dapil lainnya yaitu pendidikan.
Setiap tahun akan menemukan masalah ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yaitu ruang kelas yang terbatas mengakibatkan daya tampung melebihi kapasitas.
“Mudah-mudahan ini menjadi perhatian serius Pemprov Kepri sehingga permasalahan serupa tidak lagi terulang saat PPDB,” kata Yusuf, di Ruang Paripurna DPRD Kepri, Senin (31/10).
Kemudian, lanjut Yusuf, di dapilnya itu di Kelurahan Tanjunguncang dengan wilayah cukup luas belum memiliki SMK Negeri sehingga harus pergi ke kelurahan lain yang cukup jauh.
“Mereka menginginkan, kalau bisa tahun depan disegerakan (bangun SMK Negeri, red.),” harapnya.
Tidak sampai di situ saja, SMK Kesehatan yang ada di Batam dan satu-satunya di Kepri juga membutuhkan mobil ambulans dan beberapa sarana pendukung lain. Ada juga SMK 5 yang menjadi sekolah favorit dan terbesar di Kepri juga butuh perhatian dari Pemprov Kepri.
“SMK 5 ini mereka membutuhkan ruangan serbaguna yang bisa dipakai untuk berbagai macam kegiatan,” tambahnya.
Yusuf melanjutkan aspirasi dari para guru juga banyak diterimanya seperti statusnya yang harus diperjelas dan gaji juga diharapkan bisa lancar.
Di bidang kesehatan sekarang masih banyak masyarakat yang terkendala pembayaran BPJS Mandiri,. Harapnya Pemprov Kepri bisa memberikan anggaran cukup besar untuk Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
“Sehingga mampu membantu masyarakat kurang mampu untuk berobat,” ucapnya.
Pada bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan, Yusuf menerangkan diperlukan adanya pelatihan untuk para pemuda sehingga bisa memiliki kemampuan dan siap kerja di lapangan. Agar ke depannya peluang kerja di Kepri diisi oleh anak daerah.
“Para ibu-ibu juga mengharapkan pelatihan keterampilan,” tambahnya.
Sementara itu, dari segi infrastruktur terdapat beberapa hal yang perlu perhatian seperti di Tanjungriau sering terjadi banjir sehingga perlu penanganan khusus. Kemudian deerah Mantang walaupun sudah ada pembangunan namun banjir masih sering terjadi.
Dalam hal layanan juga sering terjadi masalah air bersih, maka Pemerintah Provinsi Kepri diharapkan mampu memfasilitasi dengan pihak pengelola.
(pir)