WAKIL Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad, mengajak sejumlah organisasi wanita yang ada di Kota Batam untuk membantu perluas edukasi tentang pemahaman stunting kepada masyarakat.
Menurut Amsakar yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam itu, perluasan edukasi stunting tidak hanya melibatkan kader TPPS, tapi semua pihak bisa terlibat.
“Jadi sekarang semua pihak terlibat, ada kelas parenting untuk ibu-ibu hamil yang diikuti 1.000 orang calon pengantin yang kita berikan pemahaman bagaimana idealnya proses reproduksi itu. Kemudian bagaimana soal menjaga kehamilan itu, dan bagaimana nanti ibu itu hamil,” kata Amsakar, dikutip dari Antara, Sabtu (4/2/2023).
Lebih lanjut, kata Wawako, pemberian ASI eksklusif juga menjadi persoalan penting dalam mencegah stunting. “Dan juga diharapkan ketika anak ini setelah diukur dan ditimbang badannya, kemudian ada kecenderungan menjadi persoalan (stunting) agar rutin melakukan pemeriksaan terhadap anaknya dan juga kita akan berikan vitamin untuk itu,” ucapnya.
Amsakar menyebutkan perluasan edukasi juga dilakukan oleh lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam dalam mendukung penanganan stunting, di antaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan terkait program sanitasi, serta Dinas Kesehatan terkait program imunisasi dan vitamin.
Selain itu, juga Dinas Pendidikan terkait edukasi masyarakat serta Dinas Sosial melalui posyandu memiliki program melakukan pembinaan intensif terhadap keluarga yang berkecenderungan stunting.
“Angka pendataan terhadap balita sudah hampir 98 persen. Yang mungkin seperti di pulau jauh tidak ada dokter ini yang perlu diperhatikan dan sedikit ada kendala. Tapi rata-rata sudah dibantu oleh kader posyandu dan puskesmas setempat,” ujar Amsakar.
Adapun 3 zona yang menjadi perhatian oleh tim percepatan stunting diantaranya kepada calon pengantin, ibu hamil, dan balita.
(*/ade)