Hubungi kami di

Catatan Netizen

Wisata Alternatif di Singapura — Thomson Nature Park

Terbit

|

Thomson Nature Park, Singapura. Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Lagi mikir bisa jalan ke mana saja di Singapura selain tempat wisata terkenal di Singapura seperti Merlion, USS dan Orchard Road?


THOMSON Nature Park adalah Taman Alam ke-7 di Singapura yang dibuka untuk umum pada Oktober 2019. Di situlah duduk reruntuhan Desa Hainan dari 1930an. Masuk ke taman ini tidak berbayar, gratis! Untuk rute dan durasinya, lanjut baca.

Ini adalah rekomendasi buat orang yang suka alam dan yang lagi cari tempat wisata alternatif yang tidak mainstream. Yang saya akan bahas di post ini:

Photo : © https://lydiahzy.medium.com
  1. Lingkunan & Trek
  2. Fotographi &Reruntuhan
  3. Durasi
  4. Bagaimana ke sana
  5. Tips
  6. Kesimpulan

1) Lingkunan & Trek

Yang saya sangat suka dari tempat ini (selain spot foto2) adalah kedamaian dan ketenangan nya. Kamu bisa dengarin suara serangga dan burung di sekitarnya, suatu aspek yang jarang bisa didengar di tengah kesibukan kota. Lihat 2 video di bawah.

Trek nya bisa agak naik dan turun di beberapa titik nya, jadi aku nilai trek ini dengan kesulitan medium. Namun kebanyakan treknya masih oke. Belum bisa dibanding naik gunung lah hehe.

Beberapa kali kami juga ketemu sama beberapa monyet bayi yang sangat lucu. Mereka loncat dari pohon ke pohon mencari buah2. Namun, sayangnya kami belum ketemu sama monyet Raffles Banded Langur yang sudah terancam punah (critically endangered).

2) Fotographi dan Reruntuhan

Ada beberapa spot bagus yang kamu temukan di taman ini. Berikut hasilnya (semua tanpa filter lho) 🙂

Maraque Trail. Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Foto bagian reruntuhan nya di taman nya. Yang saya suka di taman ini adalah ada banyak tanda informatif yang menceritakan sejarah dan kasih gambaran Desa Hainan yang berada di situ puluhan tahun lalu. Namun, cuma tinggal sebagian kecil dari setiap struktur reruntuhan saja jadi aku hanya bisa lihat gambaran di tanda dan pake imajinasi membayangkan gambaran rumah2.

BACA JUGA :  Singapura & Malaysia Cabut Aturan Karantina dan Tes Swab Covid-19 Bagi Pelancong
Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Jika kamu ingin lebih banyak baca tentang Desa Hainan dan lihat foto reruntuhan nya, silakan klik di sini

Tapi perjalanan ini juga bagus karna ini adalah pertama kali aku liat reruntuhan di Singapura. Jadi lewat perjalanan ini aku bisa sedikit memperluas pengalaman aku.

3) Durasi

Ada 5 rute di Thomson Nature Park. Banyak peta seperti ini berdiri sekitar taman ini jadi kamu tidak perlu takut atau kuatir.

Download petanya di sini.

Kami nyampe sini sekitar jam 7.30 pagi dari halte di Upper Thomson Road, dan masuk ke Rambutan Trail. Setelah itu kami keluar dan mampir ke toilet (bersih) dimana kamu bisa isi botol minum kamu juga (itu yang aku sangat suka di singapura).

Kamu akan lewat Viewing Point ini sebelum lanjut ke Trail berikutnya. Setelah itu, terserah kamu mau jalan trail yang mana. Kamu bisa keliling Ruins and Figs Trail atau Stream and Ferns Trail yang berada di tengah taman nya.

Viewing Point. Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Saran aku explore ke Maraque Trail dimana akan lebih masuk ke hutan lagi dan nikmati suara alam yang damai dan tenang. Kemudian, kamu bisa keluar di Old Upper Thomson Park Connector dan jalan sampai ketemu sama jalan besar.

Karna ibu dan teman ibu aku sering foto, kami tidak banyak keliling tapi total perjalanan sekitar 1.5 jam.

Pengen sarapan setelah jalan2 di Thomson Nature Park? Klik di sini

4) Bagaimana ke Thomson Nature Park?

Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Jam Buka: Setiap hari, 7am — 7pm

Naik bis:

  • 138, 167, 169, 860, 980 — Turun di Upper Thomson Road (Aft Tagore Dr, Bus stop ID: 56061)
  • ATAU 138, 167, 169, 860, 980 — Turun di Upper Thomson Road (Bef Tagore Dr, Bus stop ID: 56069)
BACA JUGA :  Anak Usaha Telkom Bakal Bangun Data Center di Batam

Tersedia slot parkir yang sangat terbatas (sekitar 7 slot yang dekat ke Rambutan Trail). Lebih banyak slot berada di Yio Chu Kang Road.

Lokasi Google Mapnya di sini

5) Tips

  • Bawa insect repellent karna ada nyamuk (aku sih pake celana panjang dan hanya tangan kanan digigit — aneh kan)
  • Pake celana panjang dan sepatu
  • Bawa air putih minum sendiri — juga bisa isi di toilet
  • Buang sampah pada tempatnya
  • Jangan kasih makanan ke monyet
  • Jangan membawa kresek plastik karna monyet yang sudah sering dikasih makanan dikenal suka ‘menyerang’ manusia yang bawa kresek plastik
  • Tidak bisa bawa binatang
  • Tidak bisa merokok
  • Tidak bisa menggunakan sepeda road dua atau roda kursi di taman ini karna trek nya tidak mendukung
  • Karna trek nya bisa agak naik dan turun, tidak direkomendasi untuk anak yang terlalu kecil atau orang tua yang tidak bisa jalan jauh

6) Kesimpulan

Photo : © https://lydiahzy.medium.com

Bayar: Tidak (gratis)

Trek difficulty: Medium

Durasi: 1.5 jam

Opening hours: Setiap hari, jam 7 pagi — jam 7 malam

Fasilitas: Toilet dengan Watercooler (tempat isi air minum)

Yaa begitu lah sedikit sharing dari aku. Semoga bermanfaat.

(*)

Seperti ditulis oleh Lidya di laman medium.com. Seorang penulis, asli Singapura dan bisa berbahasa dalam Inggris, Mandarin, dan Indonesia. Dia suka naik gunung dan sudah naik 13 gunung di Indonesia. Lydia sempat tinggal di Jogjakarta pada tahun 2016, dan kerja di Jakarta dari tahun 2017–2019. Sekarang, dia berada di Singapura.
Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook