SEJAK digulirkan tahun 2021 hingga 30 September 2023 ini, tercatat sebanyak 1.100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah memanfaatkan program pinjaman bunga nol persen dari Pemerintah (Pemprov) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dari laporan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), hingga 30 September 2023, jumlah UMKM yang telah memanfaatkan program ini dengan rincian 142 UMKM pada tahun 2021, 613 UMKM di tahun 2022, dan 345 UMKM pada tahun 2023.
“Jumlah plafon kredit yang terserap, kata Ansar, sudah mencapai Rp20,72 miliar dengan total margin subsidi yang telah ditanggung Pemprov Kepri mencapai Rp1,94 miliar,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Tanjungpinang, Selasa (10/10/2023).
Seribu lebih UMKM yang telah memanfaatkan program ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kepri. Jumlah terbesar berasal dari Kabupaten Natuna sebanyak 349 UMKM dengan plafon pinjaman mencapai Rp 6,64 miliar.
Lalu, Kota Tanjungpinang sebanyak 259 UMKM dengan plafon Rp 4,94 miliar, Kabupaten Karimun sebanyak 169 UMKM dengan plafon Rp 3,18 miliar, Kota Batam sebanyak 124 UMKM dengan plafon Rp 2,26 miliar.
Kemudian, Kabupaten Lingga sebanyak 92 UMKM dengan plafon Rp 1,66 miliar, Kabupaten Bintan sebanyak 64 UMKM dengan plafon Rp 1,25 miliar dan terakhir Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 43 UMKM dengan plafon Rp 808 juta.
“Namun dibandingkan jumlah UMKM Kepri yang secara keseluruhan sekitar 164 ribu, UMKM yang telah memanfaatkan program ini hanya sebagian kecil saja, yaitu 0,7 persen,” ungkap Ansar.
Untuk itu, sosialisasi rutin dilakukan melalui media sosial dan situs resmi Pemprov Kepri agar masyarakat lebih mengetahui program pinjaman bunga nol tersebut. Bahkan pada setiap kunjungan kerja ke kabupaten/kota se-Kepri, Gubernur Ansar selalu menyosialisasikan program ini.
Ansar turut mengimbau warga bisa bertanya ke Cabang Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) terdekat atau Dinas Koperasi UMKM, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi agar pemanfaatan program ini ke ke depan makin maksimal.
Untuk tahun 2024 mendatang, lanjut Ansar, pelaku UMKM di Kepri kembali dapat memanfaatkan program bantuan pinjaman bunga nol persen dengan plafon maksimal mencapai Rp 40 juta rupiah.
Angka ini naik 100 persen dibandingkan maksimal pinjaman sejak kebijakan ini digulirkan di tahun 2021, yakni Rp 20 juta.
Kebijakan menaikkan plafon pinjaman ini berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya mendengarkan aspirasi dan masukan dari para pelaku UMKM di Kepri.
“Pelaku UMKM membutuhkan bantuan modal yang lebih besar, sebab di angka sebelumnya terasa kurang maksimal. Sementara tawaran dari bank-bank lain, plafon pinjamannya bisa lebih tinggi meski dengan bunga,” Ansar menambahkan.
(ade)