SEKTOR pariwisata merupakan salah satu andalan pendapatan Kabupaten Bintan. Pada tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, menargetkan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp 200 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bintan, Arif Sumarsono, mengatakan target tersebut turun sekitar Rp 100 miliar dibanding tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
Arif yang baru sekitar sebulan menjabat sebagai Kadis Pariwisata Bintan menyebutkan, realisasi pajak dan retribusi hingga Mei 2022 yang berasal dari hotel sebesar Rp 5,9 miliar, sedangkan restoran hanya Rp 700 juta.
“Hingga Juli 2022, jumlah wisman yang berkunjung ke Bintan sebanyak 9 ribu orang, sedangkan wisatawan domestik mencapai 130 ribu orang,” ujar Arif, dikutip dari Antara, Rabu (17/8/2022).
Menurut dia, target pendapatan dari sektor pariwisata kemungkinan sulit tercapai karena berbagai faktor. Faktor pertama, pembukaan pelabuhan internasional yang menjadi akses wisatawan mancanegara baru dilakukan pada Maret 2022.
Namun pada saat itu masih terdapat sejumlah aturan yang menyebabkan wisman urung berkunjung ke Bintan, seperti pengambilan sampel dari tes usap untuk diteliti apakah wisman tersebut tertular Covid-19 atau tidak.
Kedua, kebijakan negara asal wisman, apakah mengizinkan warganya melakukan perjalanan luar negeri atau tidak. Ketiga, rasa trauma terhadap covid-19 juga menghambat orang untuk berlibur ke Bintan.
Menurut Arif, untuk meningkatkan kembali jumlah wisman ke Bintan, terutama yang berasal dari Singapura membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan dan juga seluruh elemen masyarakat.
Dukungan itu berupa menciptakan kembali situasi bahwa Bintan aman, dan bersih dari Covid-19. Untuk mencapai kondisi bersih dari virus, dibutuhkan komitmen bersama disiplin dalam menerapkan protkes (protokol kesehatan).
Kemudian, fasilitas perhotelan dan resort yang nyaman dengan harga yang memadai, yang dipromosikan secara luas dan teratur ke berbagai negara.
(*)