28 Orang pengunjuk rasa dalam aksi demontrasi menolak relokasi warga dari pulau Rempang, di depan gedung BP Batam, diamankan polisi, Senin (12/9/2023). Aksi yang awalnya damai, sempat ricuh.
Kapolresta Barelang, Kombes pol. Nugroho Tri Nuryanto membenarkan. Dari hasil tes urine massa yang diamankan, 5 di antaranya dilaporkan positif menggunakan narkoba.
Aksi demonstrasi yang digelar massa, awalnya berlangsung damai. Situasi memanas, dipicu ketidakpuasan masyarakat yang merasa permintaan mereka tidak diakomodir. Masyarakat akhirnya tak mengindahkan imbauan polisi.
“Yang jelas ba’da Dzuhur itu sudah rusuh. Kami pun menarik diri ke tengah (bundaran). Sekarang kami semua di LAM,” kata seorang pendemo, Agustian Indra Majid kepada GoWest.ID.
Soal orang-orang yang melakukan pelemparan batu hingga mengeroyok warga itu, ia juga tak mengetahuinya. Bahkan ia menduga bahwa mereka yang merusuh itu tak masuk dalam massa yang ingin melakukan aksi damai.
“Kita lihat pakaiannya. Ada yang pakai hoodie, yang jelas kami tidak tau mereka (perusuh) datang dari mana. Saya yakin itu bukan dari kami massa yang menjalankan aksi damai,” ujar Agustian.
Dipukul Mundur, Massa ke Engku Puteri dan Gedung LAM Batam
Barisan pendemo dipaksa mundur ke arah Jalan Engku Putri di depan Kantor Wali Kota hingga ke Jalan Raja Isa di depan Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam saat kericuhan terjadi.
Para peserta demo yang berada di areal gedung Kantor LAM Batam, juga sempat ditembak gas. Dari video yang beredar, massa pendemo terpaksa masuk ke dalam gedung untuk menghindari gas yang memenuhi halaman depan gedung tersebut pada Senin (11/9/2023) sore.
Seperti diberitakan GoWest.ID sebelumnya, ribuan warga melakukan aksi demo di depan Kantor BP Batam, Senin (11/09/2023).
Ada beberapa tuntutan mereka, di antaranya penolakan relokasi 16 kampung tua di Pulau Rempang, Galang, serta meminta pembebasan 8 warga yang ditahan terkait bentrok dengan Tim Terpadu di Jembatan IV Barelang pada Kamis (07/09/2023) lalu. Sekitar pukul 17.00 WIB, para peserta demo akhirnya mulai membubarkan diri.
(ham/ahm)