KEINGINAN mengubah wajah kota Batam dari kota industri menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia harus melalui proses yang panjang dan juga perencanaan yang panjang.
Hal ini menjadi salah satu inti pembahasan antara Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo dengan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dalam kunjungan kerjanya ke Batam beberapa hari kemarin.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menjelaskan, untuk Kepulauan Riau sudah mendapatkan target 2,5 juta wisatawan mancanegara. Dimana untuk Nasional ditargetkan harus mendapatkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara.
“Tapi saya harap Kepri harus bisa mencapai angka melebihi target yang sudah diberikan, kalau bisa bahkan harusnya Kepri melebihi target nya Nasional,” ujar Arief Yahya.
Arief mengakui bahwa dari pihak BP Batam telah mengajukan beberapa usulan untuk dapat masuk ke kalender pariwisata Nasional, serta wacana pembentukan Biro Pariwisata yang saat ini tengah dibahas di tingkat Kementerian.
“Dari Batam sudah ada 7 usulan yang akan masuk ke kalender pariwisata Nasional, tapi ini baru usulan belum tentu semua disetujui karena harus melewati beberapa tahapan. Seleksi ini sendiri juga akan melibatkan beberapa pihak mulai dari kurator, budayawan, serta perwakilan dari media. Apabila ada ide lainnya silahkan usulkan,” tuturnya.
Selain itu, Menpar juga meminta agar BP Batam dapat bersinergi dengan Pemko Batam dalam melaksanakan event pariwisata di Batam.
Hal ini disampaikan untuk menghindari kecemburuan dari salah satu pihak, saat melaksanakan event dengan tema yang hampir sama.
“Saat ini harus ada kesepakatan antara BP Batam dan Pemko mengenai pelaksanaan event, karena untuk kepentingan Batam jadi semua harus saling mendukung. Walau memang Pemko memiliki Dinas Pariwisata, tapi kalo BP Batam juga mengadakan event ya gak apa – apa kan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sabtu (21/04) menyampaikan adanya kelanjutan dalam kunjungan kerja Menpar beberapa hari lalu.
Pihaknya saat ini telah kembali menyusun rencana dalam pengembangan pariwisata Batam. Tidak hanya event, saat ini Lukita mengaku tengah menyiapkan beberapa lokasi yang diharap dapat menjadi ikon pariwisata di Batam.
“Kemarin itu, bahkan kami sudah mengajukan untuk perbaikan dan upgrade camp vietnam yang ada di jembatan 5. Di sana itu sangat berpotensi untuk melaksanakan event, karena sejarah lokasi tersebut juga sangat menjual bagi para wisatawan mancanegara,” kata Lukita.
Tidak hanya itu, Lukita juga menyampaikan bahwa pihaknya mulai menyiapkan beberapa ikon baru pariwisata Batam. Saat ini pihaknya mulai mengajukan pembangunan kota air, pengembangan wilayah Tanjung Pinggir, serta upgrade Jembatan Barelang yang sudah menjadi ikon utama Batam.
“Untuk pembangunan kota air ini kami rencanakan membangun di kawasan Batam Center, selaras dengan permintaan pak Menpar kemarin untuk Financial Sevice Center. Kota air ini nantinya akan digunakan untuk Central Bisni Distrik, jadi menjadi suatu kawasan wisata finansial seperti yang sudah direncanakan,” imbuhnya.
(*/GoWest.ID)