PENGURUS PSSI memohon kompetisi Liga 1 dan Liga 2 untuk bisa ditunda selama satu bulan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam rilis press konference yang dikutip GoWest Indonesia dari BolaSport.com, Selasa (28/09).
“PSSI memohon untuk bisa ditunda selama satu bulan, karena kalau kompetisi dimulai bulan November akan selesai pada bulan Maret,” ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
“Kalau kompetisi dimulai Desember dipastikan sulit terjadi karena awal April mulai memasuki bulan Ramadhan. Dan Mei, Juni sudah Piala Dunia, sehingga kompetisi hanya bisa dilanjutakan pada bulan Agustus 2021, yang mana hal ini akan menghilangkan satu generasi” tambahnya.
Akan tetapi PSSI tetap menghormati keptusan yang diambil oleh kepolisian.
“Namun sekali lagi PSSI menghormati dan memahami keputusan yang di ambil oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, PSS remi kembali menunda pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 selama satu bulan sesuai dengan tidak terbitnya izin dari Polri untuk melanjutkan komptisi. Sebelumnya, kompetisi rencananya akan bergulir pada 1 Oktober 2020.
Akan tetapi, Senin (18/9/2020), Polri memutuskan untuk tidak menerbitkan izin melanjutkan kompetisi karena tingkat Covid-19 di Indonesia masih tingi.
“Tadi kita mengadakan rapat secara khusus tentang situasi sepak bola yang ada seperti sekarang,” ucap Iriawan dalam konferensi persnya.
“Kemarin Polri sudah merilis bahwa sementara menunda izin keramaian dengan pertimbangan kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Polri juga sudah mengeluarkan maklumat tidak mengeluarkan semua izin keramaian di semua tingkatan,” tambahnya.
Beragam komentar disampaikan pengurus maupun petinggi klub peserta Liga 1 dengan tak keluarnya izin acara dari pemerintah, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia.
Madura United Kecewa
Dikutip dari tribunpalu.com, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi berharap dari pada ditunda lebih baik Liga 1 2020 dihentikan saja. Kekecewaan Achsanul Qosasi ini ia ungkapkan melalui akun instagram pribadinya.
Menurutnya keputusan pemerintah yang tidak mengeluarkan izin dilanjutkannya Liga 1 2020 sudah tepat.
“Ini keputusan pemerintah. Berat memang, tapi mungkin ini langkah terbaik buat kita,” ujarnya.
Namun ketika kompetisi diputuskan ditunda, Achsanul kurang sependapat dengan PSSI. Pasalnya lelaki yang sering disapa AQ ini berpendapat penundaan hanya akan memberatkan klub. Pemain akan terombang-ambing dalam ketidakpastian.
Sementara itu, kekecewaan memang patut dirasakan oleh Achsanul. Itu disebabkan karena memang Achsanul sejak awal kurang setuju kompetisi dilanjutkan.
Tetapi seiring berjalannya waktu, ia pun menerima keputusan tersebut dan memanggil seluruh pemain Madura United untuk berkumpul mempersiapkan diri menyambut kelanjutan Liga 1. Namun akhirnya kini kembali harus ditunda, Achsanul pun berujar mending Liga 1 2020 dihentikan.
“Saat kami menolak, diminta untuk menerima. Saat kami bersiap, diminta untuk berhenti. Sudah, hentikan saja niat untuk memulai, hentikan saja, itu lebih baik,” ujarnya.
Persib Bandung Pasrah Walaupun Rugi
Sementara itu dikutip dari Viva.co.id, Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, memberikan tanggapan terkait penundaan tersebut. Dia memastikan timnya menerima segala keputusan yang disampaikan PSSI.
“Ya kalau gitu sebulan kita harus tetap ikutin. Istilahnya melakukan persiapan kalau memang benar satu bulan itu,” ujar Teddy saat dihubungi wartawan.
Teddy tak menampik, timnya dirugikan akibat penundaan tersebut. Apalagi, skuat Maung Bandung sudah melakukan persiapan sejak jauh hari demi menyambut restart Liga 1.
“Dampaknya pasti ada kerugian, cuma kan kita menghormati keputusan dari kepolisian bahwa pasti ada pertimbangan tersendiri kenapa tidak diizinkan untuk dilaksanakan tanggal 1 Oktober,” terangnya.
Arema FC Prihatin
Arema FC menyayangkan penundaan Shopee Liga 1 2020. Pasalnya, mereka sudah melakukan persiapan cukup matang untuk tampil akhir pekan ini melawan Persija Jakarta (3/10).
Padahal, lewat sepak bola, Arema dan klub Liga 1 lainnya juga membawa misi kampanye hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan semaksimal mungkin.
“Bagi Arema, kami prihatin dengan penundaan ini. Kampanye menjalankan protokol kesehatan dan hidup sehat kembali tertunda. Termasuk menggerakkan potensi ekonomi lewat sepak bola kembali terhambat,” jelas Media Officer Arema, Sudarmaji seperti dikutip dari Bola.com. (*)
Sumber : bolasport / Tribunpalu/ Viva / Bola