- Pertamina meminta maaf atas kejadian BBM Pertamax di SPBU KDA Batam yang diduga tercampur air.
- Pertamina akan mengganti seluruh biaya kerusakan yang dialami konsumen.
- Nozzle Pertamax di SPBU KDA Batam Centre untuk sementara dihentikan operasinya.
- Konsumen yang mengalami kejadian serupa diimbau untuk segera melapor.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyampaikan permintaan maaf atas kejadian BBM Pertamax di SPBU KDA Batam yang diduga tercampur air. Hal ini menyebabkan dua kendaraan mogok usai mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada konsumen,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (13/6/2024).
Satria menjelaskan bahwa Pertamina akan menanggung seluruh biaya kerusakan yang dialami konsumen akibat kejadian ini. “Kami akan mengganti seluruh kerugian yang dialami konsumen,” tegasnya.
Lebih lanjut, Satria mengatakan bahwa nozzle pengisian BBM jenis Pertamax di SPBU KDA untuk sementara dihentikan operasinya. Hal ini dilakukan untuk proses pemurnian BBM di dalam tangki.
“Nozzle Pertamax di SPBU KDA untuk sementara ditutup dan akan kembali beroperasi setelah dipastikan BBM di dalam tangki sesuai dengan standar kualitas,” jelasnya.
Sebelumnya, Dewi, pemilik mobil Toyota Fortuner, mengaku mobilnya mogok setelah mengisi Pertamax 92 di SPBU KDA Batam. Dewi mengatakan bahwa mobilnya mogok saat baru keluar dari area SPBU.
Hasil pemeriksaan montir menunjukkan adanya campuran air pada tangki mobil Dewi. Diduga air tersebut bercampur dengan BBM Pertamax saat pengisian.
Pertamina mengimbau konsumen yang mengalami kejadian serupa untuk segera melapor kepada petugas SPBU atau call center Pertamina 135.
Sebelumnya, kejadian mengejutkan terjadi di SPBU KDA Batam, di mana dua mobil mogok setelah mengisi BBM Pertamax 92. Diduga kuat, Pertamax tersebut tercampur air, sehingga menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.
Menurut salah satu korban, Dewi, mobilnya mogok sesaat setelah keluar dari area SPBU. Pemeriksaan oleh montir menemukan adanya air dalam tangki bahan bakar. Dewi pun langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak SPBU dan Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami konsumen. Pertamina juga berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya kerusakan yang dialami akibat kejadian ini.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini dan akan mengganti seluruh kerugian yang dialami konsumen,” ujar Satria.
Lebih lanjut, Satria menjelaskan bahwa Pertamina telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Nozzle pengisian Pertamax di SPBU KDA untuk sementara dihentikan operasinya dan tangki timbun Pertamax di SPBU tersebut akan dilakukan pemurnian.
“Nozzle Pertamax di SPBU KDA ditutup sementara dan akan kembali beroperasi setelah dipastikan BBM di dalam tangki sesuai dengan standar kualitas,” jelas Satria.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu waspada saat mengisi bahan bakar. Pastikan untuk memilih SPBU yang terpercaya dan perhatikan kondisi kendaraan setelah mengisi BBM.
(ham)