PEMERINTAH Kota Batam kembali membuka penggunaan Masjid Agung Batam yang kini telah mengalami revitalisasi besar. Peresmian ini juga bertepatan dengan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa hari kemarin.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyatakan bahwa meskipun revitalisasi masjid belum sepenuhnya selesai, fokus utama saat ini adalah menyelesaikan gedung utama agar masyarakat dapat segera menggunakannya untuk ibadah.
“Pekerjaan revitalisasi memang belum sepenuhnya tuntas, namun kami akan terus memperbaiki fasilitasnya secara bertahap,” jelas Rudi.
Masjid Agung Batam kini berganti nama menjadi Masjid Agung Raja Hamidah Batam. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 33.392 m2 dengan kapasitas ideal sekitar 10.000 orang.
“Revitalisasi dimulai pada 8 Juli 2022 dan kini kami bersyukur masjid ini dapat digunakan kembali oleh masyarakat,” tambahnya.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Raja Hamidah Batam diharapkan juga menjadi ikon wisata religi di daerah tersebut. Rudi menyebutkan bahwa masjid ini diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata lokal.
“Pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata sangat signifikan, dan kami berharap masjid ini bisa mendorong peningkatan kunjungan wisata,” ujarnya.
Masjid ini, yang pembangunannya menelan biaya Rp167 miliar, dikerjakan oleh PT Adhi Karya setelah memenangkan lelang proyek yang dimulai pada Juli 2022. Masjid ini dirancang dengan dua area utama: ruang shalat dan ruang pertemuan, yang diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan keagamaan di pusat kota Batam.
(sus)