- Nama : Pulau Mepar
- Jumlah penduduk : 1.290.095 Jiwa (2023)
- Tata Pemerintahan : Masuk wilayah pemerintah kabupaten Lingga
PULAU Mepar, sebuah pulau yang kaya akan sejarah, merupakan milik keturunan Orang Kaya Mepar, yang dikenal juga sebagai Orang Kaya Lingga. Hingga saat ini, pulau ini masih dihuni oleh keturunan yang mewarisi tanah tersebut, dengan Encik Azuar sebagai sosok yang dituakan saat ini. Ia adalah cicit dari Orang Kaya Mepar, Encik Ustman bin Orang Kaya Mepar Encik Awang.
Pulau ini dimiliki oleh keturunan Orang Kaya, penduduk setempat tidak diperkenankan untuk mengklaim tanah sebagai milik pribadi. Setiap rencana pembangunan rumah atau penggunaan lahan untuk pertanian harus melalui proses musyawarah dengan masyarakat kampung. Ini menunjukkan adanya nilai-nilai kolektif yang dijunjung tinggi oleh penduduk Mepar.

Secara historis, Pulau Mepar merupakan pusat penguasaan daerah kepulauan Lingga yang berada di bawah naungan Sultan Johor, Pahang, Riau, dan Lingga. Menurut catatan dari Encik Muhammad Isa, yang merupakan cucu dari Orang Kaya Mepar, asal-usul keluarga ini dapat ditelusuri kembali ke Jambi. Megat Mata Merah, seorang tokoh dari Jambi, berpindah ke Lingga dan menjadi penguasa daerah tersebut. Ia digantikan oleh putranya, Megat Raden Kuning, yang dimakamkan di Bukit Nyiur, Daik.
Selain itu, Orang Kaya Lingga juga berperan sebagai pemimpin bagi Orang Laut di seluruh kepulauan Lingga. Warisan sejarah yang ada di Pulau Mepar, termasuk makam-makam penting, menjadi saksi bisu perjalanan panjang keluarga ini dan menambah nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat setempat.
Dengan demikian, Pulau Mepar bukan hanya sekadar lokasi fisik, tetapi juga simbol penting dari identitas dan tradisi yang terus dipertahankan oleh penduduknya.
Benteng di pulau Mepar
BENTENG Pulau Mepar merupakan sebuah benteng yang berada di Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga mendaftarkan Benteng Pulau Mepar sebagai cagar budaya Indonesia ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 Oktober 2016.
Proses verifikasi dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat pada tanggal 11 Desember 2017.
Benteng Pulau Mepar berada di Pulau Mepar. Letaknya sekitar 1 kilometer dari arah selatan Tanjung Butung. Lokasinya termasuk ke dalam Posisi benteng mengarah ke laut lepas.
Di dalam benteng terdapat lima bangunan dan dua sumur. Bangunan pertama terletak di bagian timur Pulau Mepar yang merupakan bukit. Bangunan tersebut berukuran 25 meter × 23 meter dengan ketebalan dinding 2,5 meter dengan ketinggian 11,5 meter.
Bangunan kedua berada di bagian tenggara Pulau Mepar. Sekeliling bangunan ada parit. Bangunan kedua mempunyai dua bagian menyerupai selekoh selebar 23 meter.
Bangunan ketiga dan keempat berukuran sekitar 300 meter persegi dan berbentuk segi empat.
Bangunan kelima berada di bagian selatan pulau. Luasnya sekitar 150 meter persegi dengan bentuk segitiga. Seluruh bangunan sudah dalam keadaan rusak.
Benteng Pulau Mepar mempunyai banyak meriam. Penduduk setempat memindahkan meriam ke pemukiman penduduk di bagian utara Pulau Mepar.
Benteng di Pulau Mepar merupakan benteng pertahanan yang paling terdepan untuk memasuki Istana Daik. Petugas yang mengawasi Benteng Pulau Mepar dipilih secara turun-temurun dari keturunan Datuk Kaya. Ia merupakan keturunan dari Megat Mata Merah
(ham)