PEMPROV Kepri dan Pemkot Tanjungpinang sepakat untuk mempercantik wajah Kota Tanjungpinang. Sebagai Ibukota Provinsi Kepri, Tanjungpinang dinilai masih minim daya tarik, padahal kota ini memiliki beragam potensi budaya dan sejarah yang layak untuk dikembangkan.
“Saya sudah bersepakat dengan ibu Wali Kota Tanjungpinang untuk mempersolek kota yang kita cintai ini menjadi kota kecil yang indah dan akan selalu dirindukan mereka yang berkunjung,” ucap Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Jumat (12/11/2021).
Ansar memang terus menggaungkan sektor pariwisata sejak pandemi Covid 19 memukul sektor unggulan PAD Kepri ini. Termasuk mendorong segera dibukanya travel bubble agar wisatawan bisa tetap berkunjung ke Kepri dengan penerapan protokol kesehatan.
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengatakan, Tanjungpinang memiliki dua sektor utama sebagai daya ungkit perekonomian ke depan. Dua sektor tersebut adalah pariwisata sejarah dan juga budaya.
“Tanjungpinang yang sejak dulu menjadi pusat pemerintahan kerajaan Melayu Riau memiliki banyak potensi-potensi pariwisata dapat dikembangkan,” ujar Rahma.
Data Kemenparekraf, pada Mei 2019 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri mencapai 1,1 juta orang atau 17.86 persen dari total jumlah wisman yang datang ke Indonesia. Kepri menempati urutan kedua setelah Bali dengan jumlah kunjungan 2,3 juta orang. Sedangkan DKI Jakarta berada di urutan ke-3 dengan jumlah kunjungan 946.509 orang.
(*/gas)