PEMERINTAH mengeluarkan kebijakan baru terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satunya terkait diperbolehkannya pembukaan kantin sekolah. Sebab, selama ini kantin dilarang buka karena dikhawatirkan jadi sumber klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
PTM akan digelar 100 persen sesuai dengan aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Dalam aturan ini, dijelaskan bahwa kantin dan kegiatan ekstrakurikuler boleh dibuka pada setiap satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler hingga pelajaran olahraga diperbolehkan asal diadakan di luar ruangan atau ruang terbuka.
Kemudian kantin kembali dibuka dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen untuk PPKM Level 1, 2 dan 3 dan 50 persen bagi satuan pendidikan di PPKM level 4. Pengelolaan kantin dilaksanakan sesuai dengan kriteria kantin sehat dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Karena tidak semua anak bisa membawa bekal dari rumah, maka kita berikan izin agar kantin sekolah dapat kembali beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan,” jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Sekjen Kemendikbudristek) Suharti dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Rabu (11/5/2022).
Lampu hijau pembukaan kantin diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Nomor 01/2022, Nomor 408/2022, Nomor HK.01.08/Menkes/1140/2022, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Itu aturan bersama menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (Mendikbudristek), menteri agama (Menag), menteri kesehatan (Menkes), dan menteri dalam negeri (Mendagri).
“Untuk pedagang makanan di luar pagar wajib dikoordinasikan dengan Satgas Penanganan Covid-19 setempat dan diperbolehkan berdagang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan pengaturan PPKM. Pastikan anak-anak kita mengonsumsi makanan yang bergizi dan dimasak dengan baik,” tambahnya.
Orang Tua atau Wali Boleh Pilih PJJ atau PTM
Suharti kembali menjelaskan, orang tua/wali peserta didik masih dapat memilih model pembelajaran. Sampai tahun ajaran 2021/2022 berakhir, orang tua/wali dapat memilih anak mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Bagi orang tua/wali yang masih memilih pembelajaran jarak jauh perlu melampirkan surat keterangan kesehatan anaknya dari dokter,” ujar Suharti.
PTM Bisa Dihentikan
Apabila sekolah ataupun siswa melanggar ketentuan PTM maka akan diberikan sanksi oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, ataupun kantor wilayah Kementerian Agama provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
Bahkan apabila ditemukan kasus positif terkonfirmasi lebih dari 5 persen dan terjadi klaster penularan, maka PTM dapat dihentikan sementara sekurang-kurangnya 10×24 jam.
Akan tetapi, jika setelah dilakukan surveilans dan ditetapkan bukan merupakan klaster penularan dan angka terkonfirmasi positif di bawah 5 persen, maka PTM hanya dihentikan pada kelompok belajar yang terdapat kasus konfirmasi dan/atau kontak erat Covid-19 selama 5×24 jam.
(*)
sumber: detik.com