BAKAMLA RI terus berupaya menyelamatkan generasi penerus bangsa melalui patroli dan operasi laut secara berkesinambungan melibatkan seluruh stakeholder kemaritiman nasional maupun regional.
Upaya ini diimplementasikan dalam bentuk Latihan Bersama Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan dan Pencegahan Penyelundupan Narkoba di Laut yang diselenggarakan oleh Direktorat Latihan Bakamla RI bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).
Komitmen untuk lebih bersinergi dengan BNN disampaikan Direktur Latihan (Dirlat) Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono, S.E., M.Si., dalam dialog interaktif dengan tajuk Menjaga Keamanan Laut Dari Peredaran Narkotika yang dipandu penyiar Sarah Meliana Husein, di Kantor RRI Batam, Gedung Graha Pena, Lantai 4, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (08/08/2018).
Untuk menjaga kemanan dan keselamatan perairan Indonesia tidak dapat dilakukan Bakamla sendirian, tentunya butuh kerjasama seluruh instansi kemaritiman dengan lebih bersinergi dalam berbagai aspek, antara lain menyamakan persepsi, doktrin operasi laut bersama serta pertukaran atau sharing informasi antar satakeholder, tentang pergerakan mafia narkoba yang menggunakan celah jalur keramain lintas laut di perairan perbatasan antar negara.
Operasi bersama di laut antara Bakamla RI dengan BNN menurut Dirlat Bakamla RI sangat perlu guna saling mengisi keterbatasan masing-masing dimana Bakamla RI yang memiliki kapasitas sebagai koordinator operasi laut dapat segera memerintahkan kapal-kapal patroli pemerintah untuk mengejar dan menangkap sindikat narkoba di laut.
Sedangkan BNN dapat memberikan sharing data informasi pergerakan sindikat narkoba jalur laut yang akan melakukan aksinya di wilaya perairan Indonesia.
Latihan bersama ini menurut Dirlat Bakamla RI menunjukkan kepada dunia intrnasional bahwa negara Indonesia menaruh perhatian serius terhadap keamanan perairan Selat Malaka dari upaya penyelundupan narkoba lewat laut.
Keterbatasan personel dan unsur kapal patroli Bakamla RI tidak menjadi alasan dalam menjaga keamanan dan keselamatan perairan yurisdiksi nasional.
Dengan bersinergi dan bergerak bersama seluruh stakeholder kemaritiman utamanya dengan BNN dalam mengantisipasi dan mengamankan perairan Indonesia dari aksi para sindikat peredaan narkoba di laut semua keterbatasan itu dapat diatasi dengan baik.
Ada beberapa wilayah perairan yag menjadi point of interest Bakamla RI yang disinyalir menjadi jalur peredaran narkoba lewat laut. Wilayah tersebut menjadi perhatian khusus dan terus dipantau oleh jajaran Bakamla RI pusat maupun daerah.
Tidak hanya itu Bakamla RI juga bekerjasama sharing informasi dengan instansi penjaga kemanan laut negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Filipina yang berbatasan laut dengan Indonesia.
Pada sesi pertengahan dialog interaktif Petugas Penindakan BNN pusat Ajun Komisaris Polisi Heris Setia, S.H., menjelaskan bahwa narkoba yang beredar di Indonesia kebanyakan berasal dari negara China dan Taiwan, dimana regulasi kedua negara tersebut memperbolehkan produksi narkoba di negara mereka sedangkan dilarang dikosumsi atau diedarkan di negara meraka sendiri namun melegalkan untuk dijual ke luar negara lain.
Para sindikat menjadikan Indonesia menjadi pasar peredaran narkoba menurut petugas penindakan BNN tersebut dapat berdampak negatif terhadap generasi penerus bangsa. Tidak sedikit masyarakat yang masih awam dan belum begitu mengerti tentang zat narkoba dalam bentuk fisik, jenis benda terlarang tersebut.
Pada kesempatan dialog itu Dirlat Bakamla RI menanggapi tanggapan penelpon Lukman dari Batu Aji, Batam yang menyampaikan beberpa hal antara lain masih minimnya hukum di Indonesia bagi para pelaku, pengguna dan pengedar narkoba di Indonesia.
Hukuman yang ada dirasa masih kurang dan tidak membuat jera bagi mereka pengedar, pelaku dan pengguna narkoba. Hal itu menurut warga Batu Aji tersebut terkendala dengan masalah Ham, oleh karena itu Lukman berharap kepad pemerintah dan DPR dapat meletakkan ham pada porsinya dalam penindakan narkoba.
Menurut Dirlat Bakamla RI, seluruh komponen bangsa dan masyarakat harus peduli terhadap kejahatan narkoba ini, dan turut berpartisipasi dalam bentuk pencegahan dengan melaporkan pelaku peredaran narkoba kepada pihak-pihak terkait.
Dengan demikian peredaran narkoba di tanah air dapat diminimalisir. Dirlat Bakamla RI berharap nantinya pemerintah dan legislatif dapat merumuskan regulasi hukuman yang dapat membuat jera para pelaku peredaran narkoba.
Dialog Interaktif berlansung selama satu jam penuh mulai pukul 08.00 WIB sampa dengan pukul 09.00 WIB, berakir dengan pernyataan Dirlat Bakamla RI bahwa latihan bersama Bakamla RI dengan BNN bukan pertama kalinya namun sudah berjalan kali ini yang keempat kalinya.
Turut mendampingi Dirlat Bakamla RI Kasubdit Duklat Bakamla RI Kolonel laut (T) Robby Darwin, AKP Heris Setia dan staf Bakamla RI. Rombongan Dirlat Bakamla RI disambut Kpala Stasiun LPP RRI Batam Rahma Juwita, S.Sos., M.Si., Kepala Urusan SDM RRI Batam Asril Ramli beserta kru dan staff RRI Batam.
(pin/GoWest.ID)