GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri, Ansar Ahmad, memberikan jaminan jika pembangunan jalan menuju Vihara Sasana Dharma yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tidak akan merusak estetika dan cagar budaya yang ada di areal Vihara.
Ansar memastikan jalan yang akan dibangun hanya sebatas sampai pintu masuk Vihara Dharma Sasana. Hal tersebut disampaikan Ansar saat beraudiensi dengan pengurus Yayasan Dharma Sasana di Senggarang, Tanjungpinang, Minggu (24/7/2022).
“Jalan aspal yang mau kita bangun itu cukup sampai pintu masuk Vihara, tidak sampai masuk ke dalam, karena justru akan merusak keaslian dan estetika di dalam kawasan Vihara. Untuk penataan di dalam Vihara, kita serahkan ke pengurus yayasan karena mereka yang lebih paham,” tegasnya.
Ansar yang datang bersama anggota DPRD Kepri, Rudi Chua, menjelaskan pembangunan jalan ini adalah untuk mendukung aksesibilitas wisatawan yang ingin berkunjung ke Vihara Dharma Sasana.
Menurutnya pembangunan jalan menuju Vihara Dharma Sasana akan memudahkan wisatawan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke vihara tersebut.
Untuk proyek ini, Pemprov Kepri menganggarkan sebesar Rp 2 miliar untuk membebaskan lahan jalan menuju Vihara Dharma Sasana. Sementara BP Kawasan FTZ Tanjungpinang menganggarkan sebesar Rp 10 miliar.
Jalan yang akan dibangun menuju Vihara Dharma Sasana sepanjang 1,4 kilometer (km) dan lebar 15 meter dengan luas lahan yang dibebaskan seluas 1,7 hektare.
“Kalau kita mengandalkan jalan yang ada sekarang sulit mau menggaet wisatawan, nanti dengan jalan yang lebar dan bagus maka bus-bus wisatawan dari Lagoi bisa kesini sekalian city tour ke Tanjungpinang,” jelasnya.
Peoyek pembangunan jalan menuju Vihara Dharma Sasana ini pun semakin melengkapi upaya Ansar memperindah Kota Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri dan kota destinasi wisata.
Berbagai proyek infrastruktur telah dilakukan Pemprov Kepri di Kota Tanjungpinang seperti revitalisasi kawasan kota lama di Jalan Merdeka, penataan Pulau Penyengat, penyelesaian proyek Gurindam Duabelas, pembangunan flyover simpang Ramayana, dan penataan jalan di depan Bandara Raja Haji Fisabilillah.
“Ke depannya dengan berbagai penataan yang kita lakukan saya yakin jumlah wisatawan yang ke Tanjungpinang akan terus meningkat, makanya Vihara ini juga harus berbenah karena Vihara Dharma Sasana ini jadi salah satu tujuan utama wisatawan,” uimbuhnya.
Vihara Dharma Sasana berada di pinggir Pantai Senggarang, Tanjungpinang. Suasana hijau tampak di kawasan vihara ini. Terdapat banyak patung seperti patung Buddha, patung Dewi Kuan Im, patung naga, patung pendekar sakti Sun Go Kong dan teman-temannya.
Di dalam vihara ini juga terdapat kuil yang dibangun pada abad ke-17 dan masih berdiri kokoh sampai saat ini.
Vihara ini dulunya dibangun oleh imigran dari Cina daratan. Kompleks vihara ini memiliki empat bangunan utama, dimana tiga bangunan merupakan kelenteng yang letaknya menghadap ke laut.
Kelenteng pertama bernama kelenteng Fu De Zheng Shen, kedua bernama kelenteng Tian Hou Sheng Mu, ketiga bernama kelenteng Yuan Tien Shang, sedangkan yang keempat adalah Vihara Dharma Sasana yang dibangun pada tahun 1988.
Ansar pun berharap masyarakat di sekitar Vihara Dharma Sasana dapat mendukung rencana pembangunan jalan. Aksesibilitas jalan menjadi kunci utama untuk sebuah tempat wisata agar bisa berkembang.
“Kalau jalannya nanti sudah bagus nilai ekonomis di sekitar Vihara ini akan meningkat, jadi Vihara nya dapat manfaat, masyarakat juga dapat manfaat,” katanya.
(*)