BANK Dunia telah mengucurkan dana lebih dari US$ 157 miliar atau setara Rp 2.250,91 triliun (kurs Rp 14.337) untuk memerangi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial akibat pandemi Covid-19.
Pembiayaan ini diperuntukan untuk membantu lebih dari 100 negara dalam memperkuat kesiapsiagaan pandemi, melindungi orang miskin, dan memulai pemulihan iklim.
Bank Dunia juga mendukung hampir 70 negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang lebih dari setengahnya berada di Afrika dengan pembelian dan penyebaran vaksin Covid-19, serta menyediakan pembiayaan Rp 286,74 triliun untuk tujuan ini hingga akhir 2022.
Seperti dilansir dari reliefweb, Jumat (18/2/2022), dijelaskan pembiayaan dari Bank Dunia hingga pekan lalu telah membantu 67 negara untuk pembelian lebih dari setengah miliar dosis vaksin dan memperkuat sistem kesehatan.
Kesiapsiagaan dan pembangunan untuk masa depan adalah inti dari misi Bank Dunia melalui proyek-proyek kesehatan yang komprehensif.
Lebih lanjut Bank Dunia menyampaikan kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga menimbulkan tantangan lebih lanjut untuk pemulihan, negara-negara berkembang perlu fokus untuk menciptakan sektor keuangan yang lebih sehat saat pandemi Covid-19.
“Risikonya adalah krisis ekonomi inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi akan menyebar karena kerapuhan keuangan. Kondisi keuangan global yang lebih ketat dan pasar utang domestik yang dangkal di banyak negara berkembang menekan investasi swasta dan menghambat pemulihan,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass, melansir worldbank, Jumat (18/02/2022).
(*)
sumber: CNNIndonesia.com