PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Provinsi Kepri, dan tim kesehatan gabungan dan sejumlah pihak terkait tengah melakukan pertemuan di Kantor KKP pada Jumat (31/1).
Pertemuan itu membahas perihal kemungkinan Kota Batam terpilih sebagai kota pertama yang akan menerima kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, China.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi menuturkan, rapat saat tengah berlangsung. Dalam rapat tersebut akan ditentukan sejumlah keputusan, utamanya kesiapan Batam jika nantinya ditunjuk sebagai pintu masuk WNI asal China.
“Masih dibahas, apakah sebagai entry point saja atau menginap, masih belum final dan rapat masih berlangsung,” kata Didi ketika dihubungi pada Jumat (31/1).
Didi melanjutkan, secara prinsip dengan tim yang ada, Batam siap menjadi tempat kedatangan para WNI, bahkan jika mereka harus diinapkan terlebih dahulu.
Sejauh ini, kerja tim yang dijalankan untuk mencegah masuknya Virus Corona berjalan lancar. Demikian juga dengan penanganan salah satu warga yang menjadi suspect Virus Corona pada Rabu (29/1) lalu.
“Inikan kerja tim, secara tim kami siap,” kata Didi lagi.
Menanggapi kemungkinan Batam dijadikan entry point, Anggota DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha mengaku secara pribadi khawatir. Namun, ia meyakini kalau tim kesehatan yang ada di Batam bisa mengatasi dan menjamin layanan kesehatan atas kepulangan WNI yang saat ini masih berada di China.
Masyarakat Batam, lanjut Utusan, harus mendukung penuh jika nantinya Batam akan menjadi pintu masuk bagi para WNI.
“Kita harus siaga, saya pikir tim medis di Batam siap. Kalau ini jalan satu-satunya kita harus dukung, apalagi yang datang adalah WNI,” kata Utusan saat ditemui di DPRD Kota Batam.
*(bob/GoWestId)