KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengaku takjub karena ternyata Batam juga memiliki ekowisata madu klanceng atau trigona yakni peternakan lebah madu.
Lokasi destinasi wisata agro ini berada di RT 04 Tembesi Bengkel, Kota Batam. Petani lebah madu adalah juga Ketua RT 04 Tembesi Bengkel, Salimun.
Ardi berharap keberadaan ekowisata madu klanceng atau trigona ini dapat menggaet wisatawan nusantara dan maupun wisatawan mancanegara.
Salimun mengatakan panen madu ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa di Tembesi Bengkel ini ada kegiatan ternak lebah madu. “Kami memberanikan diri berternak lebah trigona sebagai destinasi wisata agro,” kata Salimun.
Ia berharap pemerintah dan pihak lainnya dapat memberikan masukan dan bantuan agar ternak lebah madu ini bisa berkembang dan menghasilkan madu yang lebih banyak lagi serta dapat dikenal ke mancanegara.
Sementara itu, Ardi mengungkapkan jika ingin membangun destinasi wisata, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, di antaranya aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.
“Aksesibilitas, bagaimana akses untuk sampai ke tempat itu baik melalui laut, darat dan udara,” ujarmya.
Dia mengatakan Batam dibangun aksesnya oleh Wali Kota Muhammad Rudi dalam konteks pariwisata. Jalan dilebar dan diperluas, sehingga akses tidak ada kemacetan.
“Hari ini saya lihat ini ada potensi satu lagi atraksi alam, yakni panen madu lebah. Saya hadir disini untuk melihat potensi pariwisata di lokasi Tembesi Bengkel ini,” kata Ardi.
Namun, lanjutnya, ia melihat lokasi ekowisata madu klanceng masih memiliki persoalan dari segi akses, sehingga perlu pembukaan akses agar wisatawan dapat sampai ke lokasi dalam waktu yang terukur dan nyaman.
Dengan begitu, Ardi berharap agar ke depannya juga dikembangkan rumah penginapan (home stay) sehingga wisatawan bisa tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Ardi menjelaskan terkait aspek pendanaan, beberapa sumber yang bisa dimanfaatkan yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kemudian, program dana bergulir pinjaman 100 juta dari Pemko Batam dengan bunga yang kecil, dan sumber-sumber pendanaan lainnya yang bunganya tidak memberatkan.
“Selamat kepada pak RT yang luar biasa, yang telah menternak lebah trigona atau klanceng ini. Dorong teman-teman lain untuk bergabung dalam usaha ini dan menghasilkan lebah-lebah madu yang lebih banyak lagi,” ujar Ardi.
(*/ade)