SINGAPURA sudah siap berdamai dengan Covid-19. Singapura akan segera memulai pelonggaran Covid besar-besaran. Mulai Selasa (26/4) sejumlah kebijakan yang selama dua tahun lebih diberlakukan mulai perlahan dilonggarkan.
Berikut sederet fakta pelonggaran Covid-19 besar-besaran di Singapura.
DORSCON Jadi Kuning
Dilansir AFP, dalam pengumuman yang disampaikan Gugus Tugas Covid-19, Singapura akan menurunkan tingkat Kondisi Sistem Respons Wabah Penyakit atau Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON) dari Oranye menjadi Kuning untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, sejak 7 Februari 2020 lalu.
Infeksi harian dan rawat inap telah menurun dalam seminggu terakhir, dengan rata-rata di bawah 3.100 kasus lokal sehari. Dengan penurunan kasus Covid-19 dan stabil di Singapura, “waktunya tepat” untuk menurunkannya menjadi Kuning.
“Di bawah DORSCON Kuning, kita masing-masing harus terus mematuhi langkah-langkah manajemen yang aman dan menjalankan tanggung jawab sosial. Artinya, jika Anda tidak sehat, kita harus benar-benar tinggal di rumah. Kita juga harus menjaga higiene perorangan yang baik dan mematuhi anjuran kesehatan,” kata Gan, yang merupakan Menteri Perdagangan dan Perindustrian.
Dalam siaran pers tersebut, pemerintah Singapura juga mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
“Meskipun ini merupakan langkah signifikan dalam kembalinya kita ke keadaan normal, pandemi belum berakhir,”.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Singapura, Lawrence Wong, tetap memperingatkan bahwa pembatasan bisa kembali diterapkan jika varian baru Covid-19 menimbulkan ancaman.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsieng Loong, mengatakan pelonggaran langkah-langkah Covid-19 mulai 26 April akan membawa Singapura hampir seperti keadaan semula sebelum pandemi.
“Kami menyambut baik dengan pelonggaran lebih lanjut dari langkah-langkah yang diumumkan oleh gugus tugas multi-kementerian kemarin,” kata Lee dalam sebuah posting Facebook, dilansir Channel News Asia, Minggu (24/4/2022)
“Perubahan ini akan membawa kita hampir sepenuhnya seperti sebelum Covid-19,” tambahnya.
“Saya percaya bahwa setiap orang akan tetap bertanggung jawab secara sosial – mengenakan masker saat berada di dalam ruangan, mengasingkan diri jika merasa tidak sehat, dan saling menjaga.”
Berikut sederet pelonggaran aturan Covid-19 di Singapura yang akan dimulai pada 26 April 2022 mendatang:
- Tak Ada Batasan Berkerumun
- Kapasitas perkantoran kembali normal
Seluruh karyawan dapat kembali bekerja dari kantor mulai 26 April dengan kapasitas 100 persen. Para pekerja juga tidak diwajibkan menggunakan masker saat tidak berinteraksi secara fisik dengan orang lain, dan saat mereka tidak berada di area yang berhadapan dengan pelanggan.
Setiap orang masih disarankan untuk “melaksanakan tanggung jawab sosial dan menjaga jarak aman yang sesuai dari orang lain saat membuka kedok”, kata Kementerian Kesehatan (MOH).
- Tidak ada lagi jarak aman dan kapasitas yang dibatasi
Safe distancing antara individu atau kelompok juga tidak lagi dilakukan. Batas kapasitas 75 persen untuk acara dengan kewajiban menggunakan masker untuk lebih dari 1.000 orang juga akan dihapus.
Penggunaan masker masih diwajibkan di dalam ruangan, termasuk saat berada di transportasi umum. Meski begitu, Kementerian Kesehatan Singapura tetap menyarankan masyarakat agar melakukan tindakan pencegahan seperti mengenakan masker di area luar ruangan yang ramai.
- Syarat Vaksinasi Dihapus
Mulai 26 April, syarat vaksinasi akan dihapus dengan beberapa pengecualian.
Adapun kewajiban menunjukkan bukti vaksinasi masih diperlukan untuk area tempat makan dan minum, seperti restoran, kedai kopi dan pusat jajanan, serta acara dengan lebih dari 500 peserta pada satu waktu hingga tempat hiburan malam.
“Ini karena tempat-tempat ini dapat menimbulkan ‘risiko penularan yang lebih tinggi’ karena faktor-faktor seperti kerumunan besar dan aktivitas yang tidak tertutup,” kata MOH.
- Tak Wajib Tes Covid untuk Masuk Singapura
Seluruh pelancong yang telah divaksin penuh dapat masuk ke Singapura tanpa tes Covid-19. Aturan baru ini juga berlaku untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun yang belum divaksinasi lengkap.
“Dengan langkah ini, berarti wisatawan yang sudah divaksinasi dan sehat tidak akan memerlukan tes apa pun untuk memasuki Singapura,” kata MOH
- Layanan Lintas Batas Malaysia-Singapura Kembali Dibuka
Layanan bus dan taksi lintas batas antara Singapura dan Malaysia akan kembali dibuka mulai 1 Mei mendatang, setelah dihentikan operasinya selama 2 tahun akibat pandemi.
- Tak Ada Lagi Notifikasi Risiko Kesehatan
Mulai 26 April, Kementerian Kesehatan juga akan berhenti mengeluarkan pemberitahuan risiko kesehatan (HRN) terhadap kontak erat. Mereka yang terinfeksi Covid-19 juga tidak perlu lagi mengirimkan rincian kontak terdekat secara online
Kemenkes tetap mendorong masyarakat untuk melaksanakan tanggung jawab sosial. Misalnya, mereka yang dites positif Covid-19 harus memberi tahu kontak dekat mereka sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
- Tak Ada Lagi Tes Covid Gratis
Tes rapid antigen gratis akan dihentikan mulai 26 April.
Adapun untuk tes antigen berbayar akan tetap tersedia.
- Booster direkomendasikan untuk orang yang baru sembuh
Dosis booster direkomendasikan untuk orang yang baru sembuh dari Covid-19.
Mulai 1 Juni, orang-orang yang baru sembuh perlu menerima dosis booster dalam waktu sembilan bulan setelah suntikan vaksinasi primer terakhir mereka.
(*)
sumber: detik.com