Khas
Biaya Tinggi Masih Jadi Kendala Pengurusan Perizinan di Kepri

BIAYA tinggi masih menjadi kendala dalam mengurus perizinan di Kepri. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Achmad Makruf Maulana saat diundang dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Ekspor di Hotel Swiss Bell, Batuampar, Rabu (25/5).
“Saat ini salah satu kendala yang membuat investor tidak tertarik berinvestasi di Kepri karena biaya yang sangat tinggi,” kata Makruf.
Sebagai contoh, pengurusan UKL dan UPL yang di dalamnya termasuk rekomendasi kelayakan saja sudah memakan biaya sebesar Rp 45 juta. “Belum lagi ditambah biaya Andalalin yang berada di jalan nasional bisa menghabiskan biaya sebesar Rp 160 juta. Kalau dihitung total biaya yang dikeluarkan capai Rp 210 juta, termasuk dokumen UKL dan UPL, perfek air limbah ke permukaan badan air, survey rona awal, andalalin dengan status jalan nasional dan izin lingkungan, belum lagi jika lebih dari 300 unit mestik ada kajian air limbah ke badan air dengan biaya Rp 15 juta per unit,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, total biaya yang diperlukan mencapai Rp 750 juta untuk perizinan saja. “Seharusnya pemerintah daerah (pemda) beri relaksasi, bukan malah menekan,” tuturnya.
Sebagai solusi, Kadin Kepri juga menawarkan program Batam Bintan Karimun (BBK) Murah kepada calon investor. Program ini menggratiskan sewa lahan selama 5 tahun kepada investor. Kadin juga akan memberikan bantuan berupa gratis perizinan.
“Melalui program ini, Kadin Kepri akan memberikan sewa lahan gratis kepada investor yang masuk ke Kepri selama 5 tahun. Perizinannya juga akan kita dukung,” katanya lagi.
“Saya rasa solusi ini sudah tepat, karena hal-hal yang memberatkan investor untuk berinvestasi sudah diakomodir melalui program BBK Murah. Tapi program ini diberikan kepada investor dengan nilai investasi di atas Rp 250 miliar,” paparnya.
Kadin juga akan segera bergerak ke Jepang dan Amerika untuk mempromosikan program BBK Murah dengan harapan dapat menarik minat investor dari kedua negara maju tersebut.
“Insya Allah saya mewakili Kadin Kepri akan mengunjungi Jepang dan Amerika pada bulan Juli atau Agustus mendatang untuk mempromosikan Program BBK Murah kepada investor disana. Kami berharap dengan adanya program ini, para investor di kedua negara tersebut akan berinvestasi di Kepri,” ucapnya (leo).