BADAN Pengusahaan (BP) dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, bersama stakeholder dunia usaha tengah menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi penurunan pertumbuhan ekonomi Batam, akibat virus COVID-19.
Salah satunya adalah optimalisasi promosi atas pembebasan pajak hotel dan restoran selama enam bulan, dimulai dari bulan Maret 2020 ini.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dalam diskusi terkait antisipasi dan dampak penyebaran COVID-19 terhadap dunia usaha diaula Balairungsari, Gedung Utama BP Batam, Batam Centre pada Senin (2/3) menjelaskan, pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk memberi potongan pajak Spa yang saat ini masuk dalam kategori kesehatan, padahal di Batam sendiri Spa itu termasuk salah satu daya pikat bagi turis.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi bersama Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah langsung memberikan diskon pajak kepada pengusaha Spa. Hanya saja berapa besaran diskon yang diberikan, belum disampaikan dalam rapat tersebut.
Terkait dengan promosi yang akan dilakukan sempena dengan pembebasan pajak hotel dan restoran ini, Rudi meminta PHRI Kota Batam memberikan list harga terbaru dari layanan semua hotel dan resort yang ada di Batam.
Harga yang lebih murah tersebut, nantinya akan di sebar ke seluruh Indonesia melalui jaringan kepala daerah, baik itu gubernur maupun walikota dan bupati.
“Jadi yang harga hotelnya belum turun, diturunkan. Nanti akan saya bantu promosikan kalau hotel di Batam turunkan harga. Akan saya kirim promosi ke seluruh Kepala daerah, Gubernur dan Bupati/Wali Kota di Indonesia,” kata Rudi.
Terkait dengan penghapusan pajak hotel dan restoran di Batam, pihaknya menerima dan menunggu janji pemerintah pusat mengganti pajak restoran dengan bantuan dana langsung. Jika itu segera terwujud maka pembangunan di Batam akan sangat terbantu.
Potensi kehilangan pendapatan atas penghapusan pajak hotel dan restoran ini sekitar Rp130 miliar. Belum ditambah dengan besaran diskon atas ajak spa yang telah disetujui.
Meskipun demikian, dengan penghapusan pajak tersebut diharapkan dapat menjaga pertumbuhan sektor pariwisata di Batam. Dengan turunnya harga tiket tersebut, Rudi juga yakin banyak agenda MICE tingkat nasional akan digelar di Batam. Informasi yang didapatnya, agenda MICE berupa rapat Sekretaris Daerah seluruh Indonesia pada 2020 ini akan digelar di Batam.
“Selain agenda Sekda se-Indonesia, kita juga akan rekomendasikan kegiatan MICE lain di Batam,” kata Rudi lagi.
Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika Lim meminta agar promosi Batam untuk wisatawan local lebih ditingkatkan, sehingga bisa menarik kegiatan pemerintah pusat banyak masuk ke Batam. Sebab, harapan untuk mengoptimalkan turis asing melalui jalur Singapura semakin berat seiring dengan COVID-19 yang belum hilang.
“Kasus COVID-19 ini, Batam dan Kepri yang paling terpukul, sebab turis terbesar di Batam asal Singapura, sekarang Singapura lagi bermasalah dengan COVID-19. Turis dari Singapura sedikit masuk, dan dari Batam tidak berani keluar,” kata Andika.
Harapan akan banyaknya agenda MICE di Batam memang cukup diperlukan. Hal itu akan sejalan dengan upaya dari 5 resort, 69 hotel berbintang, 35 hotel melati di Batam yang telah menurunkan tarif hotel hingga menyentuh angka 60 persen. Jika tidak, kemungkinan buruk dalam bentuk penghentian operasi dan pemecatan karyawan tidak bisa terhindarkan.
*(bob/GoWestId)