MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyebutkan Kepulauan Riau (Kepri) memiliki daya tarik untuk mendatangkan banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke tanah air.
Untuk itu, ia mengaku siap memfasilitasi Air Asia Group membuka rute penerbangan langsung dari mancanegara, termasuk menuju Kepri. Sebab, maskapai milik Toni Fernandes berencana memperluas penerbangan ke Indonesia.
“Kepri ini menarik karena sudah punya bandara internasional, jadi Air Asia Group ingin memperluas penerbangan ke sini akan kami fasilitasi,” ujar Sandi saat mengunjungi Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Sabtu (29/7/2023).
Dilansir dari Antara, Sandi juga menuturkan, telah menggagas adanya tambahan penerbangan dengan rute dari Kuala Lumpur – Malaysia, Bangkok-Thailand, Korea Selatan, serta India menuju Tanah Air.
Sementara untuk penerbangan langsung dari mancanegara menuju Kepri, ia menyebut bakal mengutamakan dari negara-negara kawasan Asean dengan total tambahan lima penerbangan.
“Dari Asean, lima penerbangan itu yang jadi fokus kita,” tambahnya lagi.
Sandi menyebutkan, bakal mengupayakan agar tambahan penerbangan langsung dari mancanegara menuju Indonesia dapat terealisasi tahun ini, sehingga berdampak bagi kebangkitan pelaku ekonomi sektor parekraf.
Diberitakan sebelumnya, CEO Air Asia Group, Toni Fernandes, mengungkapkan ketertarikan untuk membuka penerbangan langsung yang lebih banyak menuju Indonesia.
“Kami sekarang berencana untuk membuka lebih banyak penerbangan untuk membawa wisatawan ke Indonesia. Kami ingin memberitahu dunia bahwa Indonesia memiliki begitu banyak tawaran, lebih dari Bali,” ujarnya.
Toni turut mengungkapkan ketertarikannya untuk berinvestasi membangun hotel berkualitas untuk mendukung potensi pariwisata di Indonesia yang sangat besar sehingga mampu menjadi negara dengan potensi sektor pariwisata yang besar.
Sementara itu, dalam kunjungannya di Pulau Penyengat, Sandiaga Uno menilai Desa Wisata Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri, memiliki daya tarik wisata yang sarat akan wisata sejarah.
“Berwisata religi di masjid raya dan makam ulama merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Sandi, wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan peninggalan sejarah serta mengambil pelajaran bagi masa kini karena di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur hingga benteng pertahanan.
Pulau Penyengat termasuk kompleks istana yang ada di dalamnya, lanjut dia, sejak tanggal 19 Oktober 1995 telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu situs warisan dunia.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 112/M/2018 tentang kawasan cagar budaya Pulau Penyengat sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional.
Ke depan, dirinya akan mengembangkan wisata Pulau Penyengat, mengingat wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam kerap mengunjungi pulau seluas 2,4 km persegi ini.
“Saya akan dorong dan karena sudah jadi bagian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) maka bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) kita kolaborasi dan akan kita tambahkan dunia usaha, bank hingga resort,” paparnya.
(*/pir)