KENAIKAN harga cabai dan telur ayam ras memicu inflasi di Kepri sebesar 0,84 persen pada Juni 2022. Demikian data yang dirilis Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau (TPID Kepri), Sabtu (2/7/2022).
“Kenaikan harga kelompok makanan bergejolak (volatile food) utamanya aneka cabai dan telur ayam ras mendorong inflasi paling besar,” kata Deputi Kepala Perwakilan TPID Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Adidoyo Prakoso, dikutip dari Antara.
Adidoyo menyebutkan, pada Juni 2022, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,84 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Mei 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,81 persen (mtm).
“Kelompok komoditas yang harganya diatur pemerintah (administered prices) utamanya tarif angkutan udara, serta kelompok inti yang didorong oleh kenaikan harga air kemasan dan sabun/detergen,” kata Adidoyo.
Pada saat yang sama, IHK Nasional juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,61 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,40 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 5,89 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Mei 2022 sebesar 4,88 persen (yoy), dan berada di atas sasaran kisaran inflasi nasional sebesar 3 plus minus 1 persen (yoy).
Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,84 persen (mtm) dan 0,80 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 5,98 persen (yoy) dengan komoditas utama penyumbang inflasi yaitu aneka cabai dan angkutan udara.
Sementara Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 5,27 persen (yoy) dengan komoditas penyumbang inflasi yaitu aneka cabai dan telur ayam ras.
(*)
thanks keren banget ini asli semangat