DINAS Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang melakukan sosialisasi penguatan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) guna pencegahan perilaku sosial menyimpang pada kalangan remaja.
Sosialisasi yang dilaksanakan di LKSA Muhammadiyah, Kiometer 8, Kota Tanjungpinang, Selasa (13/9/2022) lalu itu, diikuti anak asuh tingkat SMP dan SMA.
Kepala Dinsos Kota Tanjungpinang, Achmad Nur Fatah, mengatakan masih banyaknya anak-anak remaja yang belum memahami secara utuh sistem reproduksi sehat, sehingga bila tidak diberikan pemahaman secara baik, maka akan menimbulkan dampak yang serius bagi generasi mendatang.
Seperti diketahui, saat ini penyakit menular seksual sudah merebak pada kaum remaja, baik itu HIV, syphilis, ataupun penyakit seksual lainnya, sehingga bila tidak diantisipasi secara baik, tidak mustahil akan mengancam generasi mendatang.
“Tujuan dilaksanakan sosialisasi ini adalah mencegah terjadinya perilaku sosial menyimpang dari kaum remaja seperti ngelem, balap motor liar, pencegahan pemakaian narkoba dan pernikahan dini, hingga perilaku seks menyimpang seperti LGBT,” kata Fatah, Jum’at (16/9/2022).
Melalui sosialisasi ini, kata Fatah, anak-anak remaja bisa bercerita kepada guru konselor di sekolah atau melalui konselor Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) yang ada di dinsos. Bisa juga sebagai teman bicara terkait apa yang dialami remaja tersebut, khususnya mengenai perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada.
Ia menjelaskan, menurut salah seorang narasumber, Anthony, pencegahan pernikahan dini, yang usia calon mempelainya di bawah 19 tahun, kaum remaja diberikan informasi dan pengetahuan agar tidak menikah di usia muda karena dapat menimbulkan komplikasi medis di saat kehamilan dan persalinan sehingga risiko yang akan didapat saat hamil muda dan melahirkan sangat besar.
“Dapat berupa gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, gangguan hipertensi sampai terjadi kesulitan dalam proses persalinan. Bila hal itu terjadi, maka dapat menimbulkan kematian bagi ibu dan janinnya,” terangnya.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan agar ada pendekatan personal, dukungan moril serta pemberian motivasi bagi anak-anak remaja untuk tetap semangat dalam meraih cita-cita, serta dapat menghindari diri dari perilaku sosial menyimpang di lingkungannya, khususnya di LKSA Muhammadiyah.
“Kunjungan ini juga dalam rangka pembinaan dan penjangkauan terhadap LKSA, sekaligus memperkenalkan program LK3 bagi LKSA yang ada di Kota Tanjungpinang,” kata Fatah.
Fatah mengatakan, berdasarkan Permensos Nomor 25 Tahun 2017 tentang LK3, sasarannya meliputi individu, keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang membutuhkan informasi dan konsultasi untuk mengatasi permasalahan sosial, psikologis keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dengan adanya LK3 Bina Sejahtera binaan Dinsos, maka dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan psiko-sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, utamanya bagi keluarga yang membutuhkan layanan informasi, konsultasi, advokasi, pendampingan, pembelajaran, perlindungan, dan rujukan, termasuk yang berkaitan dengan relasi sosial di lingkungannya.
“Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap tumbuh kembang anak, khususnya kaum remaja wajib diketahui dan dipahami oleh penghuni LKSA agar kasus-kasus serupa tidak terjadi,” terangnya.
Selain itu, dinsos sendiri terus melakukan pembinaan dan pengawasan secara periodik terhadap LKSA agar keberadaannya memenuhi ketentuan yang berlaku, khususnya terkait dengan ketersediaan sarana pendukung, sumber daya manusia atau pengasuh dan juga jumlah anak asuh yang ada.
Dalam pembinaan tersebut juga perlu diberikan pemahaman agar pengasuh dan anak asuh memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan tidak ada anak asuh yang menikah diusia muda, sehingga dapat menghindari risiko komplikasi yang tidak kita inginkan.
Penanggung Jawab LK3 Bina Sejahtera, Lilis Suciati, mengatakan LK3 dapat menjadi wadah untuk penyelesaian permasalahan yang ada bagi kaum remaja seperti pendidikan anak, penyediaan informasi, konsultasi, konseling, advokasi profesional yang lebih intensif dan komprehensif agar mereka dapat mengatasi permasalahan sosial dalam lingkungan masyarakat.
Sementara itu, Ketua LKSA Muhammadiyah, Sucipto, menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dinsos dan tim yang telah memberikan sosialisasi bagi anak asuhnya.
“Sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman untuk tindakan pencegahan, khususnya terhadap perilaku sosial yang menyimpang,” ujarnya.
Turut mendampingi Kepala Dinas Sosial, LSM Gurindam Anak Negeri, Noveldy, Mualaf Center, Al Fatoni, Penyuluh Sosial Ahli Madya Dinsos, Lilis selaku Ketua LK3 Dinas Sosial.
(*)