PROYEK pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai tidak luput dari aksi nakal para pelaku kriminal.
Sejak 2020 hingga sekarang, sekitar 100 manhole cover atau penutup lubang IPAL telah dicuri. Untuk mengantisipasi hal ini, Badan Pengusahaan (BP) Batam telah menciptakan manhole baru dari cetakan semen.
“Manhole cover dicuri karena itu besi, bisa dijual. Beratnya saja sampai 20 kilogram,” kata General Manager Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana.
Iyus mengatakan setelah dicuri, pihaknya langsung mengganti dengan manhole dari besi lainnya. Tapi kemudian dicuri lagi.
“Makanya, sekarang manhole dibuat dari cetakan semen. Di atasnya baru diletakkan logo BP Batam. Dan sekarang, tidak yang mengambilnya lagi,” ungkapnya.
Lokasi manhole yang paling sering dicuri ini bervariasi, antara lain di samping Hotel Harmoni One, Perumahan Green Land, daerah Anggrek Mas, dan bahkan di depan kantor BP Batam sendiri.
BP Batam sudah mencoba melaporkan pencurian ini kepada polisi, tapi belum ada titik terang hingga saat ini.
BP Batam telah membangun IPAL di Sadai Bengkong dengan kapasitas 20 ribu meter kubik per hari atau setara dengan 230 liter per detik, dengan lima stasiun pompa yang akan memompa limbah domestik ke IPAL.
Proses daur ulang air limbah di instalasi pengolahan air limbah akan menghasilkan kompos 18 meter kubik per hari dan juga menghasilkan recycling air bersih yang akan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan industri (leo).