Tanjung Pinang
Gubernur Kepri Resmikan Flyover Pertama di Tanjungpinang

FLYOVER atau jalan layang Basuki Rahmat – Dompak dekat Simpang Ramayana, Tanjungpinang, resmi beroperasi usai diresmikan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, Jumat (3/22023).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Gubernur Ansar di pintu masuk flyover dari arah Basuki Rahmat.
Sebagai informasi, flyover pertama di ibu kota Provinsi Kepri ini, memiliki panjang 450 meter dan lebar 9 meter dengan tipe jembatan U-Girder. Pekerjaan ini tertuang dalam alokasi anggaran tahun 2022 dengan nilai pagu Rp 60 miliar. Sedangkan nilai kontrak dengan PT Pandji Bangun Persada sebagai pelaksana sebesar Rp 58,39 miliar.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Ketua TP-PKK Kepri yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Dewi Kumalasari Ansar; Wakil Ketua I DPRD Kepri, Riski Faisal; Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun; Kajati Kepri, Gerry Yasid; Danlanud RHF, Kolonel (Nav) Arief Budiman; perwakilan Forkopimda Kepri, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah; Tim Percepatan Pembangunan, dan para Kepala OPD Pemprov Kepri.
Ansar mengatakan, memang telah menjadi hal umum di wilayah kota besar untuk dibangun flyover atau jembatan layang. Karena menjadi sesuatu hal yang penting dalam rangka menjamin kelancaran lalu lintas.
“Maka termasuk Kota Tanjungpinang, flyover pertama di Pulau Bintan ini kita bangun juga bertujuan untuk hal yang sama. Apalagi ini wilayah persimpangan menuju ibu kota, sehingga menjadi jalur penting,” ujar Ansar.
Namun, menurut Gubernur, pembangunan flyover ini menjadi multi purpose. Tidak hanya bicara soal lalu lintas yang lebih lancar, tapi juga bicara aksesoris Kota Tanjungpinang yang bisa mendukung destinasi pariwisata.
“Kita yakin karena banyak objek-objek yang bisa kita kemas dengan baik di Tanjungpinang ini dengan potensi-potensi pariwisatanya seperti pariwisata heritage yang akan kita jadikan kawasan bebas karbon, seperti Pulau Penyengat, kemudian pusat-pusat kuliner heritage, pusat-pusat hasil kerajinan, seni dan budaya,” tambahnya.
Lanjut Ansar, semua itu mesti ada sentuhan khusus dan berani. Menurutnya sangat disayangkan jika dalam satu hari biasanya rata-rata sebelum pandemi Covid-19 wisatawan asing masuk ke Pulau Bintan sekitar 1.500 sampai 2.000 orang, setidaknya 10 persennya dapat dibawa untuk menikmati Kota Tanjungpinang sebagai wisata kota.
“Nanti sudah bagus baru kita promosikan. Jangan sampai orang datang tapi tidak ada yang menjadi daya tarik. Tak ada yang menjadi breath taking,” katanya lagi.
Lalu, tambah Gubernur, tidak hanya untuk turis mancanegara, namun juga tamu-tamu yang datang dari provinsi lain. Kepri akan jadi tuan rumah event-event nasional, dan ia berkomitmen untuk memfasilitasi itu dengan baik agar dinilai menjadi tuan rumah yang baik.
“Alhamdulillah hampir semua kementerian yang buat aktivitas di sini mereka memberikan apresiasi terbaiknya buat kita. Mudah-mudahan ini jadi kebanggaan masyarakat Tanjungpinang sekaligus menjadi solusi bagi persoalan padatnya lalu lintas,” ucapnya.
Terakhir Ansar mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ke depan akan dibangun flyover-flyover lain di Kota Tanjungpinang. “Mungkin ke depan akan ada tambahan-tambahan flyover lagi, namun terlebih dahulu akan fokus lebih pada usaha pemberdayaan masyarakat,” tutupnya.
Senada dengan Gubernur Ansar, Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun, mengatakan akan banyak manfaat dari terbangunnya flyover ini. Menurutnya dari aspek lalu lintas tentu akan mempengaruhi kelancaran lalu lintas barang jasa dan juga manusia yang melewati kawasan tersebut.
“Dengan Tanjungpinang yang diproyeksikan Gubernur Ansar sebagai alternatif pariwisata di Kepri, oleh karena itu tentunya transportasi semua hal yang berkaitan dengan tujuan wisata itu akan lebih mudah dijangkau” ujarnya.
(*/pir)