HINGGA 30 April 2023, Bea Cukai (BC) Batam telah mengumpulkan penerimaan sebesar Rp 167,88 miliar. Realisasinya sudah 31,93 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp 525,70 miliar.
Kepala BC Batam, Ambang Priyonggo mengatakan BC Batam telah ikut berkontribusi menunjang perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) dengan 3 komponen utama, yakni penerimaan bea masuk, bea keluar dan cukai.
“Penerimaan paling besar per 30 April 2023 yakni dari bea masuk sebesar Rp 102,82 miliar. Selanjutnya, bea keluar sebesar 59,47 miliar dan penerimaan cukai Rp 5,58 miliar,” katanya di Batam, Kamis (11/5/2023).
Ambang menjelaskan bahwa bea keluar mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2022. Penyebabnya karena turunnya harga referensi dan volume ekspor.
“Selain mengumpulkan penerimaan, BC Batam juga berperan aktif menjalankan fungsi community protector-nya di bidang pengawasan kepabeanan dan cukai, yang tampak dari banyaknya penindakan hingga April dengan total 304 penindakan. Penindakan yang paling dominan atas 3 komoditi yaitu rokok, barang lainnya dan barang pornografi dan sex toys,” ucapnya.
Wilayah kerja BC Batam yang merupakan kawasan bebas didesain untuk mendorong kemajuan perdagangan, investasi dan kegiatan inovasi teknologi. BC Batam juga turut bergabung dalam sebuah program bersama yakni program pemberdayaan UMKM.
“BC Batam tentunya memfasilitasi kegiatan tersebut seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Nongsa dan juga Batam Aero Technic,” imbuhnya.
Untuk memudahkan kegiatan usaha di Batam khususnya di pelabuhan, BC Batam menyediakan aplikasi digital seperti layanan Ion Beta, Ship to Ship, One Gate One Billing One System, AGS, Container Yard Project, dan Integrated Inspection Place (leo).