PIHAK Imigrasi kota Batam akhirnya memindahkan sebanyak 103 imigran dari berbagai negara ke rumah detensi imigrasi (rudenim) Tanjungpinang dan hotel Kolekta, Batam serta ke kota Surabaya.
35 orang pindah ke rudenim sedangkan 56 lainnya ke hotel Kolekta di Jodoh dan 12 orang ke Surabaya.
Selain itu, sebanyak 55 orang yang selama ini tinggal di hotel Kolekta dipindahkan juga ke Rudenim Tanjungpinang.
“Ini karena keberadaan mereka sudah sangat meresahkan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Batam Teguh Prayitno dilansir dari Batampos.co.id, jumat (18/11).
Pemindahan para imigran akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, kata Teguh tak ada lagi imigran di Batam.
“Pelan-pelan, 103 ini dulu,” ujarnya.
Saat ditanyai alasan, kenapa ada 12 imigran dikirim ke Surabaya. Teguh mengatakan bawah Rudenim Tanjungpinang dan Hotel Kolekta sudah penuh.
“Pihak Surabaya mau menampung, tapi mereka maunya yang lajang. Jadi 12 orang itulah yang kami kirimkan,” ucapnya.
Teguh menyebutkan pihaknya juga telah mengantisipasi kedatangan imigran ke Taman Aspirasi. Dimana nantinya di taman tersebut, ada satuan pengamanan. Taman Aspirasi akan steril dari para imigran.
“Kemarin malam aja, kembali nambah empat orang imigran. Datang terus, dan ini menjadi masalah untuk kita semua,” ungkapnya.
Empat orang imigran yang terdiri dari seorang laki-laki dewasa, dua anak-anak dan satu perempuan dewasa. Ke empatnya, kata Teguh akan ditempatkan di Hotel Kolekta untuk sementara waktu.
“Kami belum data, karena baru datang,” ucapnya. ***