MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah melakukan pertemuan bilateral dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Washington DC, Amerika Serikat pada pekan lalu. “Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan,” ujar Susi dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 22 September 2016.
Kesepakatan tersebut adalah Indonesia bersama Amerika akan menggelar patroli bersama di perairan laut Indonesia. “(Patroli bersama dilakukan) saat kapal patroli Amerika lewat perairan kita,” ujar dia.
Menurut Susi, dalam setahun kapal patroli Amerika bisa berkeliling sampai 15 kali. Kesempatan itu dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dengan menggelar patroli bersama. “Karena kita diuntungkan,” kata dia.
Keuntungan yang didapat Indonesia, menurut Susi, adalah memperkecil pengeluaran. Selain itu kapal patroli Amerika mempunyai peralatan yang lebih lengkap dan canggih. “Patrolinya di wilayah kita, bukan di wilayah negara lain,” kata dia.
Kerja sama lainnya, ujar Susi, ialah memaksimalkan penggunaan Port State Measures Agreement (PSMA). Saat ini PSMA telah diratifikasi dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2016 sebagai sarana untuk mendeteksi dan mencegah IUU fishing kapal. Misalnya melalui penguatan fungsi kontrol pelabuhan.
Susi menjelaskan permasalahan laut saat ini ialah banyak kapal pelaku pencurian ikan yang tidak mendaratkan tangkapannya di pelabuhan. “Mereka melalui transhipment di tengah laut,” ujar dia.
Karena itu, dibutuhkan kerja sama patroli dan investigasi bersama dengan Amerika dan negara lain yang tergabung dalam Safe Ocean Network. “Indonesia salah satu negara anggota,” kata Susi.***