Tanjung Pinang
Jelang Idulfitri, Disperindag Tanjungpinang Tingkatkan Pengawasan Distribusi Gas 3 Kg

UNTUK mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan gas 3 kilogram (kg) menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, meningkatkan pengawasan pendistribusian dan penjualan gas bersubsidi itu.
“Pengawasan kita dilakukan di perusahaan yang menjadi agen gas bersubsidi dan juga pangkalan gas,” kata Kepala Disperindag Tanjungpinang, Riany, di Tanjungpinang, Minggu (26/3/2023).
Riany menyebutkan di Tanjungpinang terdapat lima agen gas bersubsidi, yang mendistribusikan tabung berisi gas tersebut ke 300 pangkalan. Sejauh ini, pendistribusian gas tersebut ke pangkalan berjalan lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan.
“Kebutuhan gas bersubsidi selama Ramadhan hingga menjelang Idulfitri tentu meningkat, karena itu kami ingatkan para agen untuk mendistribusikan gas tersebut tepat waktu sehingga tidak terjadi kelangkaan,” katanya.
Menurut dia, persediaan gas 3 kg, semestinya mencukupi kebutuhan masyarakat kurang mampu dana pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Jumlah kebutuhan gas bersubsidi dalam setahun mencapai 2 juta tabung, sementara kuota tabung gas yang diberikan untuk Tanjungpinang mencapai sekitar 2,5 juta.
Bulan ini, kata dia tabung gas bersubsidi yang disediakan untuk melayani kebutuhan masyarakat mencapai 240 ribu tabung. Selama ini, lanjutnya, perdagangan gas bersubsidi masih normal.
Ia mengingatkan agar penjualan gas bersubsidi tepat sasaran, jangan sampai orang dari keluarga yang mampu membeli gas 3 kg.
“Kami belum menemukan adanya praktik culas dalam pendistribusian maupun perdagangan tabung gas,” ujarnya.
Riany mengungkapkan harga eceran tertinggi gas bersubsidi 3 kg mencapai Rp 18.000 per tabung. Namun harga eceran tertinggi gas bersubsidi yang dijual di Pulau Penyengat berbeda karena dibebani biaya transportasi laut.
“Berdasarkan peraturan wali kota, harga gas 3 kg di Pulau Penyengat Rp 20.000,” katanya.
(*/pir)